Analisis Perilaku Petani Dalam Menghadapi Risiko Usahatani Padi (Oryza sativa L) Di Desa Sengguruh Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang
Main Author: | Ratnasari, Devita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5465/ |
Daftar Isi:
- Padi merupakan komoditas utama yang ditanam petani Indonesia yang menghasilkan beras sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia. Desa Sengguruh adalah salah satu desa yang memiliki tingkat produksi yang tinggi. Usahatani yang dilakukan tidak terlepas dari risiko usahatani yaitu risiko produksi (teknologi penanaman), harga dan pendapatan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu : (1) menganalisis pendapatan usahatani padi yang menggunakan teknologi jajar legowo, tegelan dan konvensional di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, dan (2) menganalisis perilaku peatani dalam menghadapi risiko usahatani padi di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Lokasi Penelitian ditentukan berdasarkan pertimbangan tingkat produktivitas yang tinggi. Penentuan sampel dilakukan menggunakan metode sensus, yang mana populasi dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani yang ada di Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang keseluruhannya berjumlah 45 orang. Berdasarkan hasil analisis usahatani, pendapatan petani yang menerapkan teknologi jajar legowo sebesar Rp 14.576.502 per Ha, untuk pendapatan petani yang menerapkan teknologi tekelan sebesar Rp 15.033.032 per Ha, sedangkan pendapatan petani yang menerapkan teknologi konvensional sebesar Rp 23.504.772 per Ha. Pendapatan usahatani padi petani yang menerapkan teknologi konvensional lebih tinggi dibandingkan pendapatan petani yang menerapkan teknologi tekelan dan jajar legowo. Dengan demikian, petani yang menerapkan teknologi konvensional dalam usahataninya memperoleh pendapatan yang lebih menguntungkan dibandingkan petani yang menerapkan teknologi tekelan dan jajar legowo. Didukung pula dengan hasil analisis menggunakan pendekatan game theory. Pendekatan game theory digunakan untuk menganalisis perilaku petani dalam menghadapi risiko usahatani dari berbagai teknologi yang diterapkan, yaitu teknologi jajar legowo, teknologi tekelan dan teknologi konvenional. Dalam pendekatan game theory terdapat 4 kriteria yaitu Maximax, maximin, regret dan laplace. Hasil dari analisis perilaku petani dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian menggunakan pendekatan game theory, diperoleh hasil bahwa petani yang menerapkan teknologi konvensional tergolong ke dalam kriteria maximax (perilaku yang optimis), regret (perilaku dengan tingkat kehati-hatian tertinggi) dan lapalace (perilaku dengan tingkat penyesalan terbesar).