Pengaruh Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Kadar Gingerol Pada Dua Jenis Jahe (Zingiber officinale)

Main Author: Rizqullah, Dellia Rezha Bayu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5447/
Daftar Isi:
  • Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu tanaman herbal yang memanfaatkan bagian rimpang. Pada jahe terdapat minyak atsiri yang memiliki komponen utama zingiberol (zingeron, gingerol dan shagaol) pada oleoresin (Dyah, 2011). Sering ditemukan kualitas jahe (kadar oleoresin) yang relatif rendah, sehingga kandungan gingerol juga rendah. Permintaan konsumen yang lebih memilih jahe dengan rasa pedas berbanding terbalik dengan petani yang hanya mengutamakan berat hasil jahe tersebut. Jahe merupakan salah satu tanaman yang respons terhadap kandungan nutrisi tanah. Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus dapat mengubah sifat kimia, fisika, dan biologi tanah Penggunaan jenis pupuk kandang dapat menggantikan peran pupuk kimia dalam pertumbuhan jahe. Jahe yang dibudidayakan secara organik menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun yang lebih baik daripada jahe yang dibudidayakan menggunakan pupuk anorganik (Despita, 2014). Pertumbuhan jahe hingga inisiasi rimpang (terbentuknya rimpang) mempengaruhi kadar gingerol. Jahe pada masa ini mulai menyimpan hasil fotosintat kedalam rimpang berupa karbohidrat, minyak atsiri, oleoresin, lemak dan protein (Purseglove, 1972). Untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap jahe pedas, maka perlu dilakukan penelitian sejak awal pertumbuhan jahe, agar dapat mengukur kadar gingerol yang dihasilkan pada jahe muda. Maka dilakukanlah penelitian tentang Pengaruh Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Kadar Gingerol Pada Dua Jenis Jahe (Zingiber officinale). Pengujian ini bertujuan Untuk mendapatkan respon jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan, hasil rimpang dan kadar gingerol pada dua jenis jahe. Penelitian ini dilaksanakan Desember 2016 hingga Juni 2017. Bertempat di Kelurahan Lesanpuro, Kota Malang. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial dengan metode rancangan acak kelompok (RAK). Penelitian ini dilakukan pada lapang yang memiliki lingkungan heterogen. Penggunaan dua faktor meliputi jenis jahe, J1 : jahe gajah (Zingiber officinale var offichinarum) dan J2 : jahe emprit (Zingiber officinale var amarum). Faktor kedua jenis pupuk kandang yaitu, P0 : tanpa pupuk (kontrol), P1 : pupuk kotoran sapi, P2 : pupuk kotoran kambing, dan P3 : pupuk kotoran ayam. Dengan 4 kali ulangan. sehingga terdapat 32 unit percobaan. Hasil pengamatan ini akan dianalisa keragamanya dengan uji F pada taraf 5% jika hasil berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan jenis pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan, hasil rimpang dan kadar gingerol pada jahe. Hasil pertumbuhan tertinggi didapat pada jahe gajah dengan perlakuan pupuk ayam, sedangkan hasil kadar gingerol tertinggi didapat pada jahe gajah perlakuan pupuk sapi. Selain pupuk kandang umur panen juga mempengaruhi kualitas dari kadar gingerol. Pada jahe emprit tidak maksimal dipanen pada umur 6 bulan, sehingga kadar gingerol pada jahe emprit relatif lebih rendah dibandingkan jahe gajah.