Pengelolaan Kampung Wisata Dalam Perspektif Community Based Tourism di Kampung Jodipan Kota Malang
Main Author: | Jayanti, Anggraini Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5431/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini mengangkat tema pemberdayaan masyarakat. Ada satu kelurahan yang masuk dalam kategori kumuh yang mampu menjadi pusat pariwisata di Kota Malang. Pariwisata ini terletak di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Kelurahan Jodipan mempunyai 13.368 penduduk dengan sekitar 542 kepala keluarga miskin. Masyarakat Jodipan mempunyai masalah sanitasi dimana tidak ada petugas kebersihan yang mengangkut sampah karena akses yang tidak memungkinkan dan membuat masyarakat membuang sampah di sungai. Akibatnya, kawasan Jodipan masuk dalam kategori Kawasan Kumuh menurut progam Kotaku (Kota Tanpa Kumuh). Sejak adanya komunitas Guyspro, kelompok mahasiswa Universitas Muhammadiah Malang yang mendapatkan klien PT. Inti Daya Guna Aneka Warna untuk memaksimalkan tugas dan fungsi CSR perusahaan tersebut Kelurahan Jodipan menjadi icon wisata baru di Kota Malang. Kampung Wisata Jodipan (KWJ) juga merupakan pariwisata berbasis masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kampung wisata dalam perspektif CBT di Kampung Jodipan. Untuk menganalis, peneliti menggunakan 5 dimensi pengembangan CBT menurut Suansri yaitu terdapat Dimensi Politik dalam pengelolaan KJW terdapat konflik masalah legalitas tanah dan perilaku partisipasi masyarakat yang meningkat dari sebelumnya; Dimensi Sosial dalam pengelolaan KWJ mampu menciptakan kualitas kehidupan sosial yang meningkat dari sebelumnya; Dimensi Budaya mampu memberikan dampak yang lebih bagi kelangsungan produk pariwisata; Dimensi Lingkungan dalam pengelolaan KWJ mampu mengatasi masalah sanitasi masyarakat dari sebelumnya; dan Dimensi Ekonomi dimana masyarakat Jodipan secara signifikan mampu memperbaiki perekonomian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengambilan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa adalah pengelolaan kampung wisata dalam perspektif CBT di Kampung Jodipan dapat dianalisis menggunakan kelima dimensi. Meskipun, pengelolaan pariwisata KWJ belum bisa dikatakan maksimal dari segi CBT.