Kesenjangan Komunikasi Antara Brand Identity Dan Brand Image (Studi Kualitatif Pada Rebranding Radio Kencana Malang)
Main Author: | Zulfikar, Aldy |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5427/ |
Daftar Isi:
- Peningkatan jumlah radio di Indonesia tidak berjalan seimbang dengan pertumbuhan jumlah pendengar. Di beberapa negara termasuk Indonesia, sebagian besar dari jumlah kecil pendengar tersebut merupakan pendengar radio dengan format Pop Contemporary Hit Radio (Pop CHR). Hal tersebut menjadikan stasiun-stasiun radio berlomba mengejar konsumen dan membuat persaingan menjadi semakin ketat. Tahun 2009 hingga saat ini, Radio Kencana Malang mulai melakukan rebranding secara bertahap dari radio umum yang lekat dengan target pendengar menengah kebawah, menjadi radio berformat Pop CHR. Namun dalam pelaksanaannya, masih ditemui kesenjangan antara ekspektasi yang dibentuk pada rebranding Radio Kencana dengan realita yang diterima dibenak konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menggali bagaimana kesenjangan komunikasi yang terjadi antara brand identity dan brand image dalam rebranding Radio Kencana Malang. Penelitian dilakukan menggunakan prisma brand identity Kapferer yang memiliki enam aspek didalamnya yaitu aspek fisik, kepribadian, budaya, citra diri, refleksi dan hubungan. Pendekatan penelitian kualitatif deskriptif digunakan untuk memperoleh data melalui wawancara kepada 10 informan penelitian yang berasal dari internal dan eksternal Radio Kencana Malang serta melalui observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapatnya kesenjangan komunikasi pada beberapa aspek fisik, refleksi, dan hubungan. Hasil ini dapati karena adanya noise berupa bias pada pesan yang disampaikan maupun pada penerimaan dibenak konsumen. Pesan yang disampaikan kerap kali tidak memiliki kesesuaian dengan brand identity yang diharapkan karena adanya kerjasama yang tidak dapat dihindari dengan pihak eksternal. Penelitian ini juga melihat bahwa Radio Kencana Malang cenderung memiliki opportunism dalam pembentukan brand identity yaitu upaya membangun citra yang menarik dan dapat disukai oleh semua orang sehingga sebuah brand akan terlihat oportunis dan mencari popularitas semata.