Perbedaan Angka Keberhasilan Inseminasi Buatan Sapi Potong Peranakan Limousin Dan Peranakan Simmental Di Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan

Main Author: Putra, Sukma Pradana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5417/
Daftar Isi:
  • Inseminasi Buatan (IB) adalah upaya memasukkan semen ke dalam saluran reproduksi betina yang sedang birahi dengan bantuan inseminator agar hewan bunting. Angka keberhasilan IB dapat ditentukan melalui pengamatan yaitu angka konsepsi atau Conception Rate. Angka keberhasilan IB yang baik diharapkan mampu meningkatkan efisiensi reproduksi. Efisiensi reproduksi menjadi sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap pendapatan peternak. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan pada bulan Februari – Maret 2017. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sambeng dikarenakan daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang memiliki populasi sapi potong terbanyak di Kabupaten Lamongan, selain itu daerah tersebut merupakan daerah pengembangan sapi potong yang belum pernah dilakukan penelitian mengenai keberhasilan IB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan tingkat keberhasilan pelaksanaan IB pada Sapi Peranakan Limousin (PLM) dan Sapi Peranakan Simmental (PSM) yang terdapat di Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan berdasarkan parameter Conception Rate (CR) dan pengamatan performans reproduksi yang meliputi Service per Conception (S/C), Days Open (DO) dan Calving Interval (CI). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data reproduksi induk sapi potong PLM sejumlah 55 ekor dan sapi PSM 55 ekor dari peternak langsung pada tahun 2015 hingga 2017. Data yang diambil dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. Penentuan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling, sedangkan penentuan jumlah sampel ditentukan secara quota sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan teknik wawancara dengan peternak menggunakan daftar pertanyaan kuisioner sebagai alat bantu di Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan. Data dianalisis dengan menggunakan statistik uji-t tidak berpasangan. Hasil penelitian, diperoleh nilai CR pada sapi PLM dan PSM memiliki rata-rata sebesar 65% dan 64%. Hasil performans reproduksi diketahui S/C pada sapi PLM dan sapi PSM memiliki rata-rata sebesar 1,38±0,56 kali dan 1,44±0,63 kali; DO pada sapi PLM dan sapi PSM memiliki rata-rata sebesar 146,49±12,1 hari dan 152,35±12,34 hari; dan CI pada sapi PLM dan sapi PSM memiliki rata-rata sebesar 428,53±18,48 hari dan 436,25±15,16 hari. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) antara sapi potong Peranakan Limousin dan Peranakan Simmental terhadap angka keberhasilan inseminasi buatan berdasarkan parameter nilai Conception Rate. Pengamatan performans reproduksi nilai rataan Service per Conception dan Days Open juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05), sedangkan rataan Calving Interval terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) dimana sapi potong Peranakan Limousin lebih baik dibandingkan dengan sapi Peranakan Simmental dengan selisih ±8 hari lebih singkat. Berdasarkan hasil penelitian ini, deteksi birahi oleh peternak dan ketepatan waktu IB oleh petugas inseminator diharapkan lebih diperhatikan lagi, karena hal ini merupakan salah satu kunci keberhasilan pelaksanaan inseminasi buatan.