Pengaruh Komposisi Media Tanam Dan Biourin Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Main Author: Romadhon, Nur Qomariyah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5409/
Daftar Isi:
  • Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman sayuran umbi yang digunakan sebagai bumbu utama penyedap masakan. Bawang merah dapat ditanam di lahan secara luas, namun semakin bertambahnya jumlah penduduk semakin terbatas pula lahan penanaman yang digunakan terutama di daerah perkotaan sehingga diperlukan inovasi dalam memanfaatkan lahan yang terbatas. Penanaman di polybag adalah upaya untuk menanam bawang merah dengan mengembangkan pertanian perkotaan yang memanfaatkan lahan sempit atau pekarangan di sekitar rumah secara optimal. Keberhasilan budidaya bawang merah di polybag tidak terlepas dari penggunaan media tanam yang digunakan yaitu dengan pengaturan komposisi media tanam berupa tanah, kompos dan arang sekam, hal ini bertujuan untuk menyediakan ruang tumbuh optimal bagi perakaran tanaman. Budidaya bawang merah di polybag dapat dilakukan secara organik dengan penggunaan pupuk organik cair berupa biourin sapi yang merupakan bahan penyubur tanaman dan dapat memberikan tambahan unsur N, P, K yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan kombinasi yang tepat dari komposisi media tanam dan pemberian biourin sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Hipotesis dari penelitian ini yaitu kombinasi komposisi media tanam dan pemberian biourin sapi yang berbeda dapat memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2017 di dalam shading house Kurnia Kitri Ayu Farm kecamatan Sukun, Kota Malang. Alat yang digunakan yaitu polybag ukuran 35x35 cm, timbangan analitik, thermohigrometer, kamera, lux meter, gelas ukur, oven, sekop, tugal, penggaris, meteran, kalkulator, papan label, spidol, dan amplop coklat. Bahan yang digunakan ialah bibit bawang merah varietas Bauji, urin sapi 1 liter, kotoran sapi 5 kg, EM4 10 ml, pupuk kandang kambing, air, tanah, kompos dan arang sekam. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 10 kombinasi perlakuan komposisi media tanam dengan biourin sapi, B0: Tanah+Kompos tanpa Biourin, B1: Tanah+Kompos dengan Biourin 1000 L ha-1, B2: Tanah+Kompos dengan Biourin 2000 L ha-1, B3: Tanah+Kompos dengan Biourin 3000 L ha-1, B4: Tanah+Kompos dengan Biourin 4000 L ha-1, B5: Tanah+Arang Sekam tanpa Biourin, B6: Tanah+Arang Sekam dengan Biourin 1000 L ha-1, B7: Tanah+Arang Sekam dengan Biourin 2000 L ha-1, B8: Tanah+Arang Sekam dengan Biourin 3000 L ha-1, B9: Tanah+Arang Sekam dengan Biourin 4000 L ha-1. Setiap perlakuan di ulang 3 kali, sehingga di dapatkan 30 satuan percobaan dengan masing-masing satuan percobaan terdiri dari 6 polybag, total keseluruhan polybag yang digunakan yaitu 180 polybag. Pengamatan pertumbuhan terdiri dari pengamatan non destruktif meliputi panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, dan jumlah anakan, pengamatan destruktif meliputi berat segar total tanaman, berat kering total tanaman, sedangkan ii pada pengamatan panen meliputi jumlah umbi panen, berat umbi per umbi, berat segar dan berat kering umbi matahari panen, berat segar total tanaman dan berat kering matahari total tanaman. Data yang di peroleh di analisa dengan analisis ragam (uji F), apabila berbeda nyata antar perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi komposisi media tanam tanah+arang sekam dengan biourin 3000 L ha-1 (B8) memberikan hasil yang lebih tinggi pada parameter pertumbuhan tanaman yang meliputi jumlah daun, luas daun, jumlah anakan, berat segar total tanaman dan berat kering total tanaman umur 35 HST. Pada parameter hasil yang meliputi jumlah umbi sebesar 11.92 umbi per rumpun, berat umbi umbi-1 sebesar 6.01 g umbi-1, berat segar total tanaman panen sebesar 84.76 g rumpun-1 dan berat kering matahari total tanaman panen sebesar 55.59 g rumpun-1, serta meningkatkan berat segar umbi panen sebesar 70.75 g rumpun-1 atau 62.64 % dan berat kering umbi matahari panen sebesar 52.37 g rumpun-1 atau 64.32% dibandingkan perlakuan tanah+arang sekam tanpa biourin.