Niat Petani Dalam Adaptasi Perubahan Iklim Di Kabupaten Kediri
Main Author: | Renita, Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5354/ |
Daftar Isi:
- Perubahan iklim menjadi permasalahan serius masyarakat dunia saat ini. Karakteristik terjadinya perubahan iklim ditandai dengan meningkatnya suhu bumi, meningkatkan rata-rata permukaan laut, perubahan pada pola curah hujan, dan meningkatnya aktivitas siklon yang merugikan makhluk hidup. Banyak faktor menjadi penyumbang perubahan iklim, salah satunya sektor pertanian. Perubahan iklim menyebabkan dampak negatif terhadap komoditas pertanian, termasuk dalam budidaya padi. Oleh karena itu petani harus melakukan langkah adaptasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui persepsi petani terhadap perubahan iklim dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi niat petani dalam adaptasi menggunakan theory of planned behavior. Penelitian dilakukan di Desa Menang Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Proinsi Jawa Timur. Penetapan lokasi ini dilakukan secara purposive dengan jumlah sampel 40 orang. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan dua analisis, yaitu analisis statistik deskriptif dan analisis structural equational model-partial least square (SEM-PLS). Analisis statistik deskriptif mendeskripsikan tentang persepsi petani terhadap perubahan iklim, dan SEM-PLS menggambarkan tentang model jalur pengaruh dari sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa 57,5% responden menyatakan bahwa musim hujan sudah tidak sesuai dengan siklusnya dan 40% respoden juga menyetujui bahwa suhu juga semakin panas. Sejumlah 65% bersikap netral terhadap penyebab perubahan iklim dari penebangan hutan. Responden setuju untuk pembangunan pabrik paling besar (17,5%) sebagai penyebab perubahan iklim karena memang di daerah penelitian dekat dengan industri pabrik rokok. Dampak dari perubahan iklim dirasakan oleh 92,5% responden yang mengaku bahwa dampak yang paling terasa adalah meningkatnya wabah hama dan penyakit sehingga produktivitas tanaman menurun. Perilaku petani dalam adaptasi dapat dilihat dari niat. Variabel yang mempengaruhi niat adalah sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku. Semua variabel berpengaruh signifikan terhadap niat petani dalam adaptasi perubahan iklim, sehingga semua hipotesis dapat diterima. Nilai R-square sebesar 0,52 yang berarti model niat adaptasi dapat digambarkan 52% dari variabel sikap, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku di mana sisanya dijelaskan variabel diluar model. Sikap yang dilakukan petani dalam adaptasi adalah petani melakukan kegiatan tambahan untuk meminimalisasi dampak dari perubahan iklim dengan cara menyemprotkan fungisida kimia setiap seminggu dua kali, mengubah penggunaan pupuk, memasang paranet dan orang-orangan sawah. Selain melakukan kegiatan tambahan dalam budidaya padi untuk mengantisipasi perubahan iklim, petani akan melakukan adaptasi yang dilakukan oleh petani lain. Petani mengaku bahwa ketika sikap adaptasi dilakukan secara bersama-sama, makan akan meminimalisasi kegagalan panen. Hal ini tercermin dengan adanya responden banyak melakukan diskusi antar viii teman petani ketika mendapat pemasalahan. Kelompok tani sebagai wadah diskusi masalah pertanian atau inovasi yang akan diterapkan dalam budidaya. Selain teman dan poktan, penyuluh pertanian di Desa Menang juga membantu dalam pemberantasan hama dan penyakit ketika sosialisasi ke petani. Kepercayaan diri petani tercermin untuk tetap melakukan budidaya padi walaupun sering gagal panen. Pengetahuan petani tentang adaptasi diimplementasikan dalam niat adaptasi untuk menggunakan kalender tanam (KATAM) dalam proses budidaya, melakukan teknik penanaman yang baik dan melakukan diversifikasi tanaman.