Pengaruh Konsentrasi Dan Frekuensi Aplikasi Pupuk Organik Cair Pada Tanaman Pakcoy (Brassica rapa L.) Varietas Flamingo
Main Author: | Khoiriyah, Nikmatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5346/ |
Daftar Isi:
- Pakcoy (Brassica rapa L.) ialah tanaman jenis sayuran keluarga Brassicaceae yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun, produksi tanaman pakcoy menurun dalam beberapa tahun terakhir. Usaha peningkatan produksi pakcoy yang dilakukan petani masih menggunakan pupuk anorganik. Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dapat menyebabkan dampak negatif. Salah satu pupuk yang dapat digunakan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik adalah aplikasi pupuk organik cair. Aplikasi pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi dan frekuensi aplikasi terhadap tanaman untuk memperoleh hasil optimum. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari dan mengetahui konsentrasi serta frekuensi aplikasi pupuk organik cair yang memberikan hasil tertinggi pada tanaman pakcoy (B. rapa L.) varietas Flamingo. Hipotesis yang diajukan ialah aplikasi pupuk organik cair dengan konsentrasi dan frekuensi aplikasi yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda pada tanaman pakcoy (B. rapa L.) varietas Flamingo. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri pada bulan April sampai dengan Mei 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan yaitu P0 : Tanpa aplikasi Pupuk Organik Cair/POC (kontrol), P1: POC konsentrasi 3 ml l-1 aplikasi 2 kali, P2 : POC konsentrasi 3 ml l-1 aplikasi 3 kali, P3 : POC konsentrasi 4 ml l-1 aplikasi 2 kali, P4: POC konsentrasi 4 ml l-1 aplikasi 3 kali, P5 : POC konsentrasi 5 ml l-1 aplikasi 2 kali, P6 : POC konsentrasi 5 ml l-1 aplikasi 3 kali, dan dengan pengulangan sebanyak 4 kali. Variabel pengamatan terdiri dari pengamatan non destruktif dan panen. Variabel non destruktif terdiri dari tinggi tanaman, diameter bonggol, dan luas daun per tanaman. Sedangkan komponen panen adalah bobot segar konsumsi per tanaman, bobot segar konsumsi per hektar dan kadar klorofil daun. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selanjutnya diuji dengan analisis ragam (uji F) dengan taraf 5% untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh nyata pada setiap perlakuan. Jika terdapat pengaruh nyata pada perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf 5 % untuk mengetahui tingkat perbedaan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi dan frekuensi aplikasi POC berpengaruh nyata terhadap variabel tinggi tanaman, diameter bonggol, luas daun, bobot segar konsumsi per tanaman dan bobot segar konsumsi per hektar tanaman pakcoy pada semua umur pengamatan dan waktu panen (27 HST). Perlakuan POC konsentrasi 5 ml l-1 dan aplikasi sebanyak 2 kali memberikan hasil yang lebih tinggi dan lebih menguntungkan dalam meningkatkan hasil bobot segar konsumsi per hektar tanaman pakcoy yakni sebesar 16,95 ton ha-1 dan meningkatkan hasil sebesar 70,87 % dibandingkan kontrol (9,92 ton ha-1).