Analisis Perilaku Petani Dalam Menghadapi Risiko Usahatani Padi Dengan Pendekatan Game Theory Di Desa Ngadilangkung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang

Main Author: Khasanah, Uswatun
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5329/
Daftar Isi:
  • Masyarakat Indonesia sebagaian besar menjadikan beras sebagai sumber utama makanan pokok, sehingga ketersediaannya harus terpenuhi sepanjang tahun. Petani padi dituntut untuk bisa meningkatkan produksi usahatani padinya ditengah risiko yang ada. Hal yang demikian menjadikan petani harus siap menanggung segala risiko yang akan terjadi. Risiko yang mungkin terjadi diantaranya adalah risiko dari segi produksi, harga jual, dan risiko pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk pertama menganalisis pola usahatani dan keuntungan usahatani petani padi sawah di Desa Ngadilangkung, kedua menganalisis sumber-sumber, ketiga menganalisis tingkat risiko produksi, harga jual, dan pendapatan pada musim tanam yang dijalankan, dan keempat menganalisis perilaku petani padi dalam menghadapi risiko usahatani dengan pendekatan game theory. Penelitian dilakukan di Desa Ngadilangkung Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang Jawa Timur. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Januari-Februari 2017. Penentuan responden dalam penelitian ini menggunakan tipe sampel probabilitas atau pemilihan sampel acak dengan menggunakan sampel acak sederhana (simple random sampling) dengan jumlah responden sebanyak 55 orang dari petani yang tergabung ke dalam gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Sejahtera I, Sejahtera II, dan Sejahtera III. Metode analisis pola tanam dan keuntungan usahatani menggunakan statistik deskriptif dan analisis keuntungan usahatani. Metode analisis sumber-sumber risiko dengan statistik deskriptif dan analisis tingkat risiko produksi, harga jual, dan pendapatan menggunakan koefisen variasi (CV) dengan memperhatikan hasil koefisien variasi dimana nilai koefisien variasi yang kecil maka risiko yang dinilai juga kecil. Analisis statistik deskriptif yaitu mendeskripsikan masing-masing variabel yang digunakan dalam menganalisis musim tanam dan sumber-sumber risiko mulai dari risiko produksi, risiko harga, dan risiko pendapatan. Klasifikasi kondisi tiap-tiap variabel menggunakan skala likert dengan 5 opsi jawaban. Analisis data yang digunakan dalam mendeskripsikan variabel-variabel tersebut adalah dengan mengorganisasikan data ke dalam distribusi frekuensi dan ditribusi persentase. Analisis perilaku petani padi dalam menghadapi risiko usahatani padi menggunakan pendekatan game Theory dengan kriteria Maximax, Maximin, Regret, dan Laplace. Hasil penelitian yaitu pola usahatni Desa Ngadilangkung Kecamatan kepanjen dalam 1 tahun sebanyak 3 kali musim tanam yaitu musim penghujan 1 kali dan musim kemarau 2 kali dengan komoditas yang diusahakan adalah padi. Rata-rata keuntungan petani pemilik penggarap musim penghujan yaitu sebesar Rp 19.971.012/Ha dan musim kemarau Rp 23.515.903/Ha. Rata-rata keuntungan petani bukan pemilik penggarap di musim penghujan Rp 21.139.488/Ha dan ii musim kemarau Rp 23.220.995/Ha. Sumber-sumber risiko diantaranya adalah iklim dimana cuaca yang ada pada tahun 2016 menurunkan hasil produksi dari responden selain serangan hama dan penyakit, biaya produksi, ketersediaan input, tenaga kerja luar keluarga. Harga jual dan informasi perbaikan budidaya tidak termasuk kedalam sumber risiko. Nilai koefisien variasi pada musim penghujan untuk risiko produksi sebesar 27%, risiko harga 4%, dan risiko pendapatan 38%. Musim kemarau nilai koefisien variasi untuk produksi 20%, harga 3%, dan pendapatan 27%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien variasi terbesar terdapat pada musim penghujan baik risiko untuk produksi, harga, dan pendapatan sehingga bisa dikatakan yang memiliki risiko terbesar adalah pada musim penghujan. Pendekatan game theory untuk jenis petani pemilik penggarap dan petani bukan pemilik penggarap diantaranya adalah kriteria maximax, maximin, regret, dan laplace. Petani pemilik penggarap tergolong kedalam petani dengan kriteria maximax yang menandakan perilaku optimis dengan karakteristik responden umur rata-rata ≥55 tahun, tingkat pendidikan pendidikan rata-rata adalah tamat SD, lama berusahatani selama 34-54 tahun, dan rata-rata luas lahan garapannya yaitu ≤0,4 Ha. Petani bukan pemilik penggarap tergolong petani dengan kriteria maximin, regret dan laplace. Kriteria maximin, regret dan laplace merupakan perilaku yang pesimis, tingkat kehati-hatian yang tinggi (penyesalan yang terkecil) dan memiliki tingkat penyesalan terbesar. Kriteria maximin, regret dan laplace karakteristik responden memiliki umur rata-rata ≥55 tahun, tingkat pendidikan pendidikan rata-rata adalah tamat SD, lama berusahatani selama 34-54 tahun, dan rata-rata luas lahan garapannya yaitu ≤0,4 - ≥1 Ha.