Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Produk Pia (Studi Kasus Pia Cap Mangkok Malang)
Main Author: | Hapsari, Marina Diah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5327/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan jumlah IKM yang ada di Kota Malang pada tahun 2016 menunjukkan angka yang cukup tinggi khususnya pada produk makanan olahan. Tingkat persaingan antar produk olahan pada akhirnya semakin ketat sehingga menuntut produsen lebih aktif dalam memasarkan produknya baik dari rasa maupun kegiatan promosi. Pia Cap Mangkok merupakan salah satu industri rumahan yang mengolah produk makanan dan menjadi khas Kota Malang. Perusahaan yang telah berdiri selama kurang lebih 55 tahun ini telah mengalami perkembangan dan memiliki nama yang cukup baik di masyarakat. Peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang, membuka peluang bagi para pengusaha untuk menciptakan produk serupa yang mengatasnamakan diri sebagai oleh-oleh khas Kota Malang. Hal ini kemudian menjadi tantangan baru bagi Pia Cap Mangkok untuk mengembangkan strategi yang lebih baik demi mempertahankan konsumen yang dimiliki agar produk ini dapat terus berjalan dan tetap menjadi pilihan masyarakat luas. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh variabel bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan, mampu mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian produk Pia Cap Mangkok serta variabel apa yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian konsumen. Penelitian ini dilakukan di Pia Cap Mangkok outlet semeru dan berlangsung pada bulan April 2017. Sampel penelitian ini berjumlah 50 orang, dimana responden yang digunakan ialah konsumen yang sudah pernah merasakan produk pia mangkok dan ditemui di lokasi penelitian baik sedang membeli atau tidak melakukan pembelian produk pia Pia Cap Mangkok. Data yang digunakan ialah terdiri dari dua jenis data yakni data primer, yaitu data yang diperoleh langsung saat penelitian baik dari konsumen maupun pihak perusahaan. Data yang kedua ialah data sekunder yang diperoleh dari dokumentasi atau literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi partisipatif dan indepth interview dengan menggunakan kuesioner semi terstruktur. Alat analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian ialah analisis regresi logit. Terdapat 4 variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (X1) produk, (X2) harga, (X3) promosi dan (X4) tempat. Keempat variabel ini kemudian dirincikan kembali ke dalam 11 atribut yang dianalisis yakni (X1.1) kualitas produk, (X1.2) kemasan, (X1.3) ukuran, (X1.4) merek, (X2.1) harga produk, (X2.2) kesesuaian harga, (X2.3) perbandingan harga, (X3.1) media iklan, (X3.2) personal selling, (X4.1) lokasi, dan (X4.2) kenyamanan lokasi. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 71,4% variabel bebas mampu menjelaskan pengaruh terhadap keputusan pembelian, sedangan sebanyak 28,6% keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan ke dalam model. Berdasarkan tujuan pertama penelitian, terdapat 3 dari 11 atribut yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Ketiga atribut tersebut ialah (X1.1) kualitas produk, (X1.3) ukuran produk, dan (X3.2) personal selling. Sedangkan atribut yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian konsumen ialah kualitas produk. Semakin tinggi peningkatan kualitas produk yang dilakukan oleh perusahaan maka peluang konsumen untuk melakukan pembelian juga akan semakin meningkat. Hasil penelitian terhadap keputusan pembelian konsumen ini menunjukkan bahwa responden Pia Cap Mangkok, merupakan konsumen yang loyal. Pemilihan produk yang mereka lakukan didasarkan atas keunggulan kualitas, baik dari segi rasa, tekstur, dan ketahanan produk dibandingkan harga, promosi dan tempat dari Pia Cap Mangkok itu sendiri. Berdasarkan hasil tersebut, pihak perusahaan diharapkan mampu melakukan pengembangan produk baik segi varian rasa antara lain dengan menambah varian rasa baru atau mempertahankan kualitas tidak hanya dari segi rasa melainkan kemasan dan merek.