Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor- Faktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus Carota L.) (Studi Kasus Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang)

Main Author: Agustin, Isnia Indri Wahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5293/
Daftar Isi:
  • Wortel merupakan salah satu sayuran yang banyak di budidaya di Indonesia. Prospek pengembangan budidaya wortel di Indonesia cukup bagus.Kesadaran masyarakat akan manfaat mengkonsomsi wortel yang besar berdampak pada meningkatnya kebutuhan wortel di Indonesia. Kebutuhan yang semakin tinggi perlu diimbangi dengan produksi yang tinggi pula. Petani harus bekerja keras agar menghasilkan wortel dengan kualitas baik agar wortel lokal tidak tersaingi oleh wortel impor.Petani sebagai produsen wortel dihadapkan pada masalah yaitu tidak efisiennya dalam penggunaan segala faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen.Petani yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang banyak dengan penggunaan faktor produksi yang besar, sedangkan petani yang mempunyai keterbatasan modal cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi tidak efisien, sehingga berdampak menurunnya output dan pendapatan yang diperoleh petani. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis pendapatan usahatani wortel di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. (2) Menganalisis faktor- faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi usahatani wortel di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. (3) Menganalisis penggunaan faktor- faktor produksi dalam kegiatan usahatani wortel yang efisien secara alokatif di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang isinya menggambarkan tentang kondisi dan keadaan masyarakat di Desa Ngabab serta menganalisis tingkat usahatani wortel dilokasi penelitian. Penentuan lokasi penelitian secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Responden yang digunakan yaitu petani wortel yang melakukan usahatani wortel pada musim tanam November 2016- Februari 2017. Penentuan responden menggunakan metode simple random samping, jumlah responden dihitung menggunakan rumus solvin dan didapatkan responden sebanyak 45 orang. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis biaya, analisis fungsi produksi Cobb- Douglas dan anlisis efisiensi alokatif penggunaan faktor- faktor produksi. vii Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya usahatani wortel yang dikeluarkan oleh petani responden adalah sebesar Rp 25.217.597.63/ ha/ musim tanam. Selisih antara total penerimaan dengan total biaya usahatani wortel merupakan pendapatan bersih yang diterima oleh petani responden. Selisih tersebut sebesar Rp 11.106.042,59/ ha/ musim tanam. Selisih antara total penerimaan dan total biaya inilah yang menjadi keuntungan petani dalam kegiatan usahatani wortel. Nilai keuntungan yang lebih besar dari 0 tersebut menunjukkan bahwa usahatani wortel di Desa Ngabab menguntungkan. Perhitungan R/C ratio menunjukkan angka 1,44 yang berarti bahwa setiap Rp 1 biaya yang dikorbankan oleh petani responden untuk kegiatan usahatani wortel, maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 1,44. Perhitungan R/C ratio itulah yang menunjukkan bahwa usahatani wortel di Desa Ngabab, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang layak untuk diusahakan dan dikembangkan karena nilai R/C ratio lebih besar dari satu (1,44 > 1). Faktor- faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel yaitu luas lahan, benih, dan pupuk organik. Hasil perhitungan analisis efisiensi alokatif menunjukkan penggunaan lahan belum efisien sehingga perlu ditambah, penggunaan lahan yang efisien yaitu 1,6 Ha. Penggunaan benih wortel di Desa Ngabab belum efisien sehingga perlu ditambah pengunaannya, penggunaan benih yang efisien yaitu 52,77 kg/ha. Sedangkan untuk penggunaan pupuk organik di Desa Ngabab belum efisien penggunaannya, penggunaan yang efisien yaitu 14.317.5 kg/ha.