Peranan Buruh Tani Perempuan Pada Usaha Tani Hortikultura Dalam Kesejahteraan Keluarga Di Desa Pandansari, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten

Main Author: Istiyanti, Dwi Yulia
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5267/
Daftar Isi:
  • Pertanian di Indonesia menjadi sektor penting dalam penyerapan tenaga kerja dan perempuan menjadi bagian terpenting di sektor pertanian sebagai tenaga kerja. Dampak dari adanya budaya patriarki yang masih berkembang di masyarakat menyebabkanketerlibatan perempuan dengan bekerja pada sektor pertanian tidak diakui selain itu menyebabkan adanya pembagian kerja, ketersediaan akses dan kontrol laki-laki di dalam sektor pertanian cenderung lebih besar dibandingkan dengan perempuan. Padahal dengan bekerja, perempuan memilik dua peran sekaligus yaitu sektor publik (bekerja) dan sektor domestik(rumah tangga). Desa Pandansari memiliki potensi usaha tani yang cukup besar pada berbagai macam komoditi unggulan hortikultura yaitu cabai dan tomat yang lahannya sebagian besar berada di Dusun Krajan, Desa Pandansari. Tenaga kerja buruh tani yang terlibat pada usaha tani cabai dan tomat di Desa Pandansari sebagian besar adalah perempuan khususnya ibu rumah tangga. Rendahnya tingkat perekonomian keluarga menjadi salah satu penyebab banyaknya perempuan yang memutuskan bekerja sebagai buruh tani untuk membantu suami menambah pendapatan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peranan perempuan yang bekerja sebagai buruh tani pada pelaksanaan usaha tani maupun aktivitas rumah tangga, mendeskripsikan alasan yang menyebabkan perempuan bekerja sebagai buruh tani dan menganalisis peranan petani perempuan buruh tani dalam kesejahteraan rumah tangga. Penentuan responden pada penelitian ini menggunakan teknik penentuan responden non probability sampling dengan teknik pengambilan purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Untuk metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis ii gender model Harvard untuk mengetahui peranan perempuan dan menggunakan skala pengukuran likert untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan yang menyebabkan perempuan bekerja yaitu untuk menambah penghasilan keluarga karena pendapatan yang diperoleh suami belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mengisi waktu luang dibandingkan dengan berdiam diri di rumah. Ditinjau dari empat aspek analisis gender peranan buruh tani perempuan pada usaha tani cabai dan tomat, buruh tani perempuan mendominasi pada aspek aktivitas, kontrol dan manfaat dengan persentase 76,25%, 49,33%, 84,44% sedangkan buruh tani laki-laki memiliki peranan yang besar pada aspek akses dengan persentase sebesar 77,33%. Sama halnya dengan peranan perempuan pada rumah tangga, pada keempat aspek analisis gender yaitu aspek aktivitas, akses, kontrol dan manfaat didominasi oleh peranan perempuan dengan persentase sebesar 83,33%, 62,5%, 85,56% sedangkan pada aspek manfaat didominasi laki-laki dengan persentase 59,17%. Perempuan menjalankan berbagai aktivitas di lingkup usaha tani dan rumah tangga selain itu perempuan mengambil peranan penting dalam pengambilan keputusan, akses yang besar terhadap peralatan rumah tangga dan perolehan informasi pada lingkup usaha tani dan rumah tangga. Keterlibatan perempuan berbagai sebagai buruh tani pada usaha tani cabai dan tomat memberikan pengaruh yang cukup besar dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. Sebelum bekerja sebagai buruh tani pada usaha tani cabai dan tomat, skor total dari masing-masing subvariabel kesejahteraan keluarga seperti pemenuhan kebutuhan rumah tangga, kesehatan, pendidikan dan pendapatan adalah sebesar 16,33% yang masuk dalam kategori kesejahteraan sedang sedangkan setelah bekerja, skor total dari masing-masing sub variabel yaitu sebesar 21,01% yang masuk dalam kategori kesejahteraan tinggi. Keputusan perempuan untuk bekerja sebagai buruh tani dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan perempuan dapat dikatakan ikut turut serta berkontribusi terhadap pendapatan keluarga. Kontribusi perempuan sebagai buruh tani pada hasil rata-rata perhitungan pendapatan rumah tangga adalah sebesar 30%, kontribusi suami sebesar 44 % dan kontribusi anak sebesar 26 %.