Analisis Kinerja Unit Usaha Simpan Pinjam Pada Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sekar Mulia Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar

Main Author: Agustin, Putu Intan Maulida
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5256/
Daftar Isi:
  • Pengukuran kinerja sebuah badan usaha atau perusahaan diharapkan dapat memberikan gambaran terhadap perkembangan yang telah dicapai sebuah perusahaan. Gambaran hasil kinerja yang telah diukur dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk menetapkan strategi perkembangan perusahaan di masa mendatang. Pengukuran kinerja banyak dilakukan oleh badan usaha maupun perusahaan sebagai sebuah strategi untuk bertahan dan berkembang. Saat ini telah banyak badan usaha maupun perusahaan yang mulai bermunculan dan memiliki tingkat persaingan tinggi untuk memasuki pasar global. Unit Simpan Pinjam merupakan sebuah lembaga ekonomi lokal yang dibentuk untuk meningkatkan pendapatan Desa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis kinerja Unit Usaha Simpan Pinjam BUM Desa Sekar Mulia menggunakan pengukuran berdasarkan metode pendekatan balanced scorecard dan mengidentifikasi kontribusi yang diberikan Unit Usaha Simpan Pinjam terhadap PADES. Pelaksanaan penelitian dilakukan di BUM Desa Sekar Mulia Desa Kedungbanteng Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar dan dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Metode analisis kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan balanced scorecard. Pendekatan balanced scorecard merupakan pengukuran seimbang berdasarkan aspek finansial dan non-finansial. Kedua aspek tersebut dijabarkan dalam empat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Seluruh perspektif dibatasi oleh variabel dengan masing-masing analisis. Perspektif keuangan diukur menggunakan rasio profitabilitas yaitu perhitungan ROE, ROI dan NPM. Perspektif pelanggan diukur berdasarkan variabel retensi, akuisisi, kepuasan dan reputasi pelanggan. Perspektif proses bisnis internal diukur dengan variabel layanan purna jual, sedangkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan diukur dengan variabel retensi dan kapabilitas karyawan. Masing-masing hasil pengukuran keempat perspektif disimpulkan dan dilakukan pembobotan, untuk mengetahui kinerja Unit Simpan Pinjam termasuk dalam daerah “buruk”, “cukup” atau “baik”. Hasil yang diperoleh pada kegiatan penelitian diantaranya, pengukuran perspektif keuangan dengan tiga perhitungan ROI dan NPM dinilai baik karena nilai rata-ratanya berada diatas standar sedangkan ROE dinilai buruk karena nilai rata-ratanya berada dibawah standar. Perspektif pelanggan diukur berdasarkan empat variabel yaitu retensi pelanggan, akuisisi pelanggan, kepuasan pelanggan secara keseluruhan dinilai “baik” karena mengalami peningkatan. Sedangkan pengukuran reputasi pelanggan dinilai “cukup”. Perspektif proses bisnis internal yang diukur berdasarkan variabel layanan purna jual dinilai “baik” karena kecepatan dan proses transaksi yang dilakukan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Sedangkan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang diukur berdasarkan dua variabel yaitu retensi karyawan dan kapabilitas karyawan menghasilkan nilai kinerja yang berbeda. Pengukuran variabel retensi karyawan dinilai “cukup” sedangkan kapabilitas karyawan dinilai “baik”. Berdasarkan total skor yang diperoleh pada pengukuran masing-masing perspektif selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata skor yang menunjukkan hasil bahwa kinerja Unit Simpan Pinjam adalah “cukup”.