Analisis Biaya Dan Pendapatan Usahatani Padi Di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang

Main Author: Muzayanah, Atiqa
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5222/
Daftar Isi:
  • Pembangunan pertanian merupakan salah satu upaya dalam meningkatakan pendapatan petani dalam menjalankan kegiatan usahataninya. Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang sebagian besar daerahnya berbasis pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan di Kabupaten Malang terutama untuk sektor tanaman pangan seperti tanaman padi. Salah satu kecamatan yang menjadi sentra produksi padi di Kabupaten Malang yaitu Kecamatan Kepanjen. Salah satu desa di Kecamatan Kepanjen yang lahannya banyak digunakan untuk melakukan usahatani padi adalah Desa Jenggolo Desa Jenggolo merupakan salah satu dari 18 desa di Kecamatan Kepanjen yang melakukan kegiatan usahatani padi. Masyarakat Desa Jenggolo sebagian besar bekerja di sektor pertanian baik sebagai pemilik lahan, buruh, penggarap dan petani bagi hasil (Data Desa Jenggolo, 2017). Desa Jenggolo dalam kegiatan usahatani padi mampu menghasilkan produktivitas sebesar 76,3 Kw/Ha, tetapi dalam menjalankan kegiatan usahataninya petani padi tidak selalu mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Petani padi sering dihadapkan pada beberapa permasalahan seperti banyaknya serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi, kondisi cuaca yang tidak mendukung dan tidak dapat diprediksi. Selain itu, kendala lain dari kegiatan usahatani padi di Desa Jenggolo tersebut yaitu harga jual padi yang mengikuti harga yang berlaku di pasar, rendahnya kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki petani padi, baik dilihat dari pendidikan dan keterampilan petani dalam melakukan kegiatan usahatani, penggunaan input produksi yang kurang efektif dan efisien, sehingga menyebabkan besarnya biaya yang dikeluarkan petani dan petani kurang memperhatikan besarnya biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan usahatani. Berdasarkan uraian diatas, penelitian mengenai analisis biaya dan pendapatan usahatani padi di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang menjadi penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis struktur biaya dan fungsi biaya dalam usahatani padi di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang (2) menganalisis pendapatan dan kelayakan usahatani padi di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dan dilaksanakan Januari - Februari 2017 di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Metode penentuan sampel menggunakan snowball sampling dengan menggunakan sampel petani padi di Desa Jenggolo sebanyak 75 orang. Teknik analisis data yang digunakan analisis biaya, analisis pendapatan, analisis penerimaan, analisis kelayakan usahatani dan analisis regresi. ii Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa struktur biaya usahatani terdiri dari biaya tetap sebesar Rp.7.343.107/Ha/MT dan biaya variabel sebesar Rp.8.774.930/Ha/MT, sehingga biaya total usahatani padi di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang sebesar Rp.16.118.038/Ha/MT dan fungsi biaya usahatani padi di Desa Jenggolo yaitu menunjukkan fungsi biaya linear seperti TC = 955633,2 + 1842,605Q. Usahatani padi Desa Jenggolo memberikan penerimaan usahatani sebesar Rp.31.100.135/Ha/MT, pendapatan usahatani padi sebesar Rp.14.982.097/Ha/MT dengan R/C ratio sebesar 1,92. Saran untuk usahatani padi di Desa Jenggolo adalah penggunaan input produksi secara efektif dan efisien, penggunaan teknologi baru disarankan bagi petani dalam mengelola usahataninya untuk meningkatkan produksi padi yang dihasilkan dan mampu meminimalisir biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani, bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian usahatani padi di Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang untuk meningkatkan pendapatan petani. dan pendampingan dari pihak penyuluh sangat disarankan untuk membantu petani dan memberi pengetahuan pada petani mengenai teknik budidaya, penggunaan input produksi yang efektif dan efisien, dan intensifikasi usahatani yang mampu meningkatkan produksi petani.