Rekam Jejak Bentuk-bentuk kekerassan dalam sinetron remaja Indonesia periode 2012-2016
Main Author: | Fajarningtyas, Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5187/ |
Daftar Isi:
- Masyarakat Indonesia masih menggunakan televisi sebagai media untuk mengakses informasi dan hiburan. Meski menjadi media massa utama pilihan audience, Grafik aduan masyarakat terhadap konten tayangan yang berujung pada teguran KPI, terutama untuk sinetron di tahun 2016 berada di angka 11.775 aduan. Penelitian ini menunjukkan rekam jejak bentuk kekerasan yang muncul di sinetron Indonesia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tayangan sinetron mengandung kekerasan dan seberapa banyak bentuk-bentuk kekerasan yang ada dalam sinetron remaja dari tahun 2012-2016. Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi kualitatif untuk menganalisi bentuk-bentuk kekerasan dalam tayangan sinetron dari tahun 2012-2016. Analisis isi kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui rekam jejak bentuk-bentuk kekerasan yang fisik maupun verbal dalam sinetron remaja Indonesia. Sebanyak 10 judul sinetron remaja produksi MD Entertainment, SinemArt, Screenplay dan Amanah Surga production diteliti dengan bantuan enam orang decoder termasuk peneliti. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa bentuk-bentuk kekerasan yang terdapat dalam sinetron remaja dari tahun 2012-2016 didominasi utamanya oleh bentuk kekerasan psikologis dengan bentuk membentak, disusul dengan kekerasan fisik dalam bentuk mendorong, menarik dan tindakan lain yang relevan, lalu kekerasan rasional seperti memusuhi dan yang paling sedikit muncul yaitu kekerasan fungsional dengan bentuk menghalangi aktifitas orang lain. Sinetron remaja juga ditemukan tidak menampilkan sisi positif masa-masa pubertas remaja dan hanya menonjolkan sisi negatif saja. Meski trend adegan kekerasan dari tahun 2012-2016 menurun, namun kekerasan psikologis dan kekerasan fisik masih banyak dimunculkan. Penelitian ini memungkinkan adanya adegan yang mengandung bentuk-bentuk kekerasan di dalam sinetron remaja Indonesia.