Konstruksi Sosial Praktik Pemberian Uang Sholat Jenazah Pada Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Barabai (Studi Kualitatif Deskriptif Pada Tradisi Pemberian Uang Kifayah Di Barabai,Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan)

Main Author: mah, Ni'
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5170/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini di landasi oleh permasalahan mengenai kebiasaan pemberian uang sholat jenazah yang dilakukan oleh masyarakat di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Sudah menjadi praktik turun temurun dan berlangsung dari generasi ke generasi. Praktik pemberian uang sholat jenazah yang telah lama ada ada ini pada akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang membudaya yang sangat sulit untuk dihilangkan. Tujuan penelitian ini adalah mencari tahu bagaimana praktik pemberian uang sholat jenazah dapat terbentuk dan konstrusksi sosial seperti apa yang kemudian membuat praktik pemberian uang sholat jenazah dapat bertahan hingga saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teori Konstruksi Sosial dari Peter. L. Berger. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian tentang Konstruksi Sosial Praktik Pemberian Uang Sholat Jenazah di Masyarakat Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan menunjukan bahwa kebiasaan memberikan uang kepada para jamaah sholat jenazah sudah terbentuk lebih dari 30 tahun yang lalu. Landasan dari tradisi tersebut adalah sebagai bentuk amal sadaqah dari pihak keluarga Almarhum dan juga sebagai bentuk aspresiasi atas kedatangan para jamaah. Tradisi memberikan uang sholat jenazah ini hanya berlaku bagi warga NU (Nahdlatul Ulama) yang ada di Barabai. Dalam perkembangannya terdapat pergeseran makna dalam memakani pemberian uang sholat jenazah yang mulai dipandang dari sudut ekonomi. Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi tradisi ini bertahan dari dulu hingga sekarang yakni karena adanya proses pembiasaan, legitimasi dan sosialisasi yang terjadi pada masyarakat yang ada di Barabai.