Hubungan Antara Luas Sisiran Sarang Polen Dan Jumlah Lebah Pencari Pakan Oleh Lebah Madu Apis Mellifera
Main Author: | Aprilliani, Rosita Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5163/ |
ctrlnum |
5163 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/5163/</relation><title>Hubungan Antara Luas Sisiran Sarang
Polen Dan Jumlah Lebah Pencari Pakan
Oleh Lebah Madu Apis Mellifera</title><creator>Aprilliani, Rosita Dwi</creator><subject>638.1 Bee keeping (apiculture) / Bee culture</subject><description>Budidaya lebah madu memiliki potensi cukup besar
untuk dikembangkan di Indonesia. Indonesia memiliki
keragaman hayati berupa tanaman pertanian, perkebunan, dan
hutan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah.
Selain lahan hutan yang luas yang sangat mendukung adalah
iklim tropis dan mempunyai berbagai macam tanaman bunga
yang dapat menjadi pakan lebah. Perlebahan merupakan suatu
bentuk usaha hasil hutan yang dikembangkan di Indonesia
sejak tahun 1918-1930 oleh seorang kebangsaan Belanda.
Hasil yang dapat diperoleh dari usaha budidaya lebah madu
antara lain yaitu madu, polen (serbuk sari), royal jelly, lilin
lebah, propolis, koloni lebah dan ratu lebah. Selain itu, lebah
madu berperanan penting dalam membantu proses
penyerbukan tanaman.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari
2017 sampai dengan 10 Februari 2017 di peternakan lebah
milik PT. Kembang Joyo Sriwijaya. Peternakan lebah tersebut berada di UB Forest yang terletak di lereng Gunung Arjuno,
tepatnya di Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo,
Karangploso, Kabupaten Malang Jawa Timur.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
besarnya hubungan dan mengetahui bentuk hubungan antara
luas sisiran polen dengan jumlah lebah pencari pakan.
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
keeratan hubungan dan membuat bentuk hubungan antara luas
sisiran polen dengan jumlah lebah pencari pakan.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini koloni
Lebah madu Apis mellifera sebanyak 10 stup setiap stup berisi
5 frame, sisiran sarang polen untuk diukur luas polen. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.
Hasil penelitian diketahui bahwa keeratan hubungan
antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah pencari
polen dipengaruhi oleh waktu pengamatan, waktu pengamatan
dibedakan menjadi 3 waktu yaitu jam 06.00, 08.00, 10.00 pagi,
dan rataan keseluruhan waktu penelitian berturut-turut adalah
0,52, 0,15, -0,06, 0,99 pada jam 06.00 hasil korelasi sebesar
0,52 artinya jumlah lebah pencari pakan berhubungan positif
dengan korelasi sedang terhadap luas sisiran sarang polen,
sedangkan pada jam 08.00 hasil korelasi sebesar 0,15 artinya
jumlah lebah pencari pakan berhubungan positif dengan
korelasi sangat lemah terhadap luas sisiran sarang polen, dan
pada jam 10.00 hasil korelasi sebesar -0,06 artinya jumlah
lebah pencari pakan berhubungan negatif dengan korelasi
sangat lemah terhadap sisiran sarang polen, sedangkan bentuk
hubungan antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah
pencari pakan pada jam 06.00 berdasarkan persamaan Y= 24,6
+ 0,13X, Nilai persamaan regresi antara luas sisiran sarang
polen dan jumlah lebah pencari pakan adalah 0,13 yang
ix
artinya setiap kenaikan satu cm2 luas sisiran sarang polen
maka akan menaikkan jumlah lebah pencari pakan sebesar
0,13, pada jam 08.00 berdasarkan persamaan Y= 33,9 +
0,03X, Nilai koefisien regresi antara luas sisiran sarang polen
dan jumlah lebah pencari pakan adalah 0,03 yang artinya
setiap kenaikan satu cm2 luas sisiran sarang polen maka akan
menaikkan jumlah lebah pencari pakan sebesar 0,03, pada jam
10.00 berdasarkan persamaan Y= 19,34 - 0,34X, nilai regresi
antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah pencari
pakan adalah 0,34 yang artinya setiap kenaikan satu cm2 luas
sisiran sarang polen maka akan menurunkan jumlah lebah
pencari pakan sebesar 0,34, sedangkan pada rataan
keseluruhan waktu penelitian Y= 0,99 + 0,34X, nilai regresi
nilai regresi antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah
pencari pakan adalah 0,34 yang artinya setiap kenaikan satu
cm2 luas sisiran sarang polen maka akan meningkatkan jumlah
lebah pencari pakan sebesar 0,34,
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan
atau korelasi antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah
pencari pakan, namun besarnya korelasi dibedakan pada
waktu. Korelasi tertinggi didapatkan pada pengamatan pukul
06.00 dengan hasil korelasi sedang, dan korelasi terendah
dicapai pada pengamatan pukul 10.00 dengan korelasi sangat
lemah, sedangkan pada rataan antara ketiga waktu penelitian
mempunyai korelasi sangat kuat dan bentuk hubungan antara
luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah pencari pakan
dipengaruhi oleh waktu pengamatan, pada pengamatan pukul
06.00, dan 08.00 mempunyai bentuk hubungan positif yang
berarti setiap kenaikan luas sisiran sarang polen sebesar satu
cm² akan meningkatkan jumlah lebah pencari pakan,
sedangkan pada pukul 10.00 negatif yang berarti setiap kenaikan satu cm² akan menurunkan jumlah lebah pencari
pakan, sedangkan pada rataan keseluruhan waktu penelitian
mempunyai bentuk positif yang berarti setiap kenaikan satu
cm² maka akan menaikkan jumlah lebah pencari pakan.
Saran pada penelitian selanjutnya adalah Perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
perbandingan hubungan antara luas sisiran sarang polen dan
jumlah lebah pencari polen dengan wilayah yang berbeda.</description><date>2017-06-15</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><identifier> Aprilliani, Rosita Dwi (2017) Hubungan Antara Luas Sisiran Sarang Polen Dan Jumlah Lebah Pencari Pakan Oleh Lebah Madu Apis Mellifera. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPT/2017/250/051706325</relation><recordID>5163</recordID></dc>
|
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview |
author |
Aprilliani, Rosita Dwi |
title |
Hubungan Antara Luas Sisiran Sarang
Polen Dan Jumlah Lebah Pencari Pakan
Oleh Lebah Madu Apis Mellifera |
publishDate |
2017 |
topic |
638.1 Bee keeping (apiculture) Bee culture |
url |
http://repository.ub.ac.id/5163/ |
contents |
Budidaya lebah madu memiliki potensi cukup besar
untuk dikembangkan di Indonesia. Indonesia memiliki
keragaman hayati berupa tanaman pertanian, perkebunan, dan
hutan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah.
Selain lahan hutan yang luas yang sangat mendukung adalah
iklim tropis dan mempunyai berbagai macam tanaman bunga
yang dapat menjadi pakan lebah. Perlebahan merupakan suatu
bentuk usaha hasil hutan yang dikembangkan di Indonesia
sejak tahun 1918-1930 oleh seorang kebangsaan Belanda.
Hasil yang dapat diperoleh dari usaha budidaya lebah madu
antara lain yaitu madu, polen (serbuk sari), royal jelly, lilin
lebah, propolis, koloni lebah dan ratu lebah. Selain itu, lebah
madu berperanan penting dalam membantu proses
penyerbukan tanaman.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Januari
2017 sampai dengan 10 Februari 2017 di peternakan lebah
milik PT. Kembang Joyo Sriwijaya. Peternakan lebah tersebut berada di UB Forest yang terletak di lereng Gunung Arjuno,
tepatnya di Dusun Sumbersari, Desa Tawang Argo,
Karangploso, Kabupaten Malang Jawa Timur.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
besarnya hubungan dan mengetahui bentuk hubungan antara
luas sisiran polen dengan jumlah lebah pencari pakan.
Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menentukan
keeratan hubungan dan membuat bentuk hubungan antara luas
sisiran polen dengan jumlah lebah pencari pakan.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini koloni
Lebah madu Apis mellifera sebanyak 10 stup setiap stup berisi
5 frame, sisiran sarang polen untuk diukur luas polen. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei.
Hasil penelitian diketahui bahwa keeratan hubungan
antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah pencari
polen dipengaruhi oleh waktu pengamatan, waktu pengamatan
dibedakan menjadi 3 waktu yaitu jam 06.00, 08.00, 10.00 pagi,
dan rataan keseluruhan waktu penelitian berturut-turut adalah
0,52, 0,15, -0,06, 0,99 pada jam 06.00 hasil korelasi sebesar
0,52 artinya jumlah lebah pencari pakan berhubungan positif
dengan korelasi sedang terhadap luas sisiran sarang polen,
sedangkan pada jam 08.00 hasil korelasi sebesar 0,15 artinya
jumlah lebah pencari pakan berhubungan positif dengan
korelasi sangat lemah terhadap luas sisiran sarang polen, dan
pada jam 10.00 hasil korelasi sebesar -0,06 artinya jumlah
lebah pencari pakan berhubungan negatif dengan korelasi
sangat lemah terhadap sisiran sarang polen, sedangkan bentuk
hubungan antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah
pencari pakan pada jam 06.00 berdasarkan persamaan Y= 24,6
+ 0,13X, Nilai persamaan regresi antara luas sisiran sarang
polen dan jumlah lebah pencari pakan adalah 0,13 yang
ix
artinya setiap kenaikan satu cm2 luas sisiran sarang polen
maka akan menaikkan jumlah lebah pencari pakan sebesar
0,13, pada jam 08.00 berdasarkan persamaan Y= 33,9 +
0,03X, Nilai koefisien regresi antara luas sisiran sarang polen
dan jumlah lebah pencari pakan adalah 0,03 yang artinya
setiap kenaikan satu cm2 luas sisiran sarang polen maka akan
menaikkan jumlah lebah pencari pakan sebesar 0,03, pada jam
10.00 berdasarkan persamaan Y= 19,34 - 0,34X, nilai regresi
antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah pencari
pakan adalah 0,34 yang artinya setiap kenaikan satu cm2 luas
sisiran sarang polen maka akan menurunkan jumlah lebah
pencari pakan sebesar 0,34, sedangkan pada rataan
keseluruhan waktu penelitian Y= 0,99 + 0,34X, nilai regresi
nilai regresi antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah
pencari pakan adalah 0,34 yang artinya setiap kenaikan satu
cm2 luas sisiran sarang polen maka akan meningkatkan jumlah
lebah pencari pakan sebesar 0,34,
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan
atau korelasi antara luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah
pencari pakan, namun besarnya korelasi dibedakan pada
waktu. Korelasi tertinggi didapatkan pada pengamatan pukul
06.00 dengan hasil korelasi sedang, dan korelasi terendah
dicapai pada pengamatan pukul 10.00 dengan korelasi sangat
lemah, sedangkan pada rataan antara ketiga waktu penelitian
mempunyai korelasi sangat kuat dan bentuk hubungan antara
luas sisiran sarang polen dan jumlah lebah pencari pakan
dipengaruhi oleh waktu pengamatan, pada pengamatan pukul
06.00, dan 08.00 mempunyai bentuk hubungan positif yang
berarti setiap kenaikan luas sisiran sarang polen sebesar satu
cm2 akan meningkatkan jumlah lebah pencari pakan,
sedangkan pada pukul 10.00 negatif yang berarti setiap kenaikan satu cm2 akan menurunkan jumlah lebah pencari
pakan, sedangkan pada rataan keseluruhan waktu penelitian
mempunyai bentuk positif yang berarti setiap kenaikan satu
cm2 maka akan menaikkan jumlah lebah pencari pakan.
Saran pada penelitian selanjutnya adalah Perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
perbandingan hubungan antara luas sisiran sarang polen dan
jumlah lebah pencari polen dengan wilayah yang berbeda. |
id |
IOS4666.5163 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2018-01-19T18:32:24Z |
last_indexed |
2021-10-18T02:10:28Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751453615131721728 |
score |
17.538404 |