Optimalisasi Pemanfaatan Excreta Ayam Sebagai Alternatif Bahan Baku Pakan Ternak

Main Author: Hendro, Joni
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5129/
Daftar Isi:
  • Peningkatan produksi industri peternakan ayam ras berbading lurus dengan jumlah limbah yang dihasilkan dari proses pemeliharaannya. Penumpukan ekskreta menimbulkan bau yang sangat menyengat dan terdapat mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan penularan penyakit pada ternak maupun manusia. Namun, ekskreta ayam memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan berdasarkan kandungan nutrisi dan ketersediaannya, populasi ayam ras saat ini mencapai 2,1 milyar ekor. Produksi ekskreta ayam segar rata-rata 150 dan 43 g/ekor/hari ekskreta kering. Pemanfaatan ekskreta saat ini digunakan sebagai pupuk tanpa ada pengolahan secara langsung dengan harga jual ekskreta 2.500-6.000/20 kg dalam keadaan segar. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan 1 Maret – 30 Mei 2016. Survei dilakukan di peternakan ayam petelur yang berlokasi di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi pemanfaatan ekskreta ayam sebagai bahan baku alternatif pakan ternak berdasarkan ketersediaan dan kandungan nutrisinya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang cara optimalisasi pemanfaatan ekskreta ayam berdasarkan ketersediaanya yang melimpah dan kandungan nutrisi yang cukup baik. Selain itu, dapat memberikan informasi bahwa ekskreta dapat dimanfaatkan untuk alternatif bahan pakan, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh ekskreta ayam. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi literatur dan observasi lapang. Data sekunder yang diperoleh selanjutnya dilakukan pengumpulan data, reduksi data dan kemudian disajikan data. Analisis data pada penelitian ini menggunakan konsep penulisan secara deskriptif, sehingga dapat memberikan gambaran dan penjelasan mengenai penanganan permasalahan yang diangkat. Hasil analisis secara deskriptif bahwa kandungan nutrisi ekskreta dari ayam pedaging lebih baik dibandingkan dari ayam petelur apabila dilihat dari PK (24% dibanding 22%) dan abu (15% dibanding 25%). Kandungan nutrisi ekskreta ayam dipengaruhi oleh kandungan nutrisi pakan yang diberikan. Ekskreta ayam ras dapat digunakan sebagai bahan pakan sumber protein. Ekskreta tidak boleh digunakan sebagai pakan dalam keadaan segar, dikarenakan mengandung mikroorganisme patogen dan kandungan zat nutrisi sulit tercerna (SK dan NPN tinggi), sehingga perlu teknologi pengolahan yang tepat. Fermentasi dapat mengurangi jumlah mikroorganisme patogen dan mampu meningkatkan nilai nutrisi PK sebesar 18,20% dan SK sebesar 17,32%. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekskreta ayam apabila ditinjau dari ketersediaan dan kandungan nutrisinya dapat digunakan sebagai alternatif campuran bahan pakan ternak. Teknologi fermentasi diperlukan untuk memperbaiki nilai nutrisi dan meminimalkan mikroorganisme patogen yang ada pada ekskreta. Saran dalam penelitian ini yaitu perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan starter fermentasi yang tepat pada ekskreta. Perlu adanya sosialisasi tentang pengolahan secara fermentasi untuk memanfaatkan potensi dari ekskreta secara luas pada masyarakat.