Adaptasi Petani Kentang Terhadap Perubahan Iklim Di Desa Ngadas Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang

Main Author: Primasari, Ayunia Dyah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5121/
Daftar Isi:
  • Perubahan iklim telah terjadi secara global dan memberikan dampak di hampir seluruh sektor kegiatan (Badan Meterologi, Klimatologi Dan Geofisika, 2011). Menurut Balitbang Pertanian (2011) sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mendapatkan dampak dari perubahan iklim, dan sektor yang paling terancam, menderita dan rentan (vulnerable) terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim memberikan dampak nyata terhadap hasil produksi pertanian, bahkan dapat menyebabkan gagal panen, terutama pada tanaman pangan dan hortikultura (Kurniawati, 2012). Peningkatan ketahanan sistem di dalam masyarakat tani sebagai upaya mengurangi risiko bahaya perubahan iklim perlu dilakukan melalui adaptasi. Desa Ngadas merupakan salah satu desa di Kecamatan Poncokusumo dengan komoditi unggulan berupa kentang. Perubahan iklim yang terjadi secara global mendorong petani kentang di Desa Ngadas untuk melakukan adaptasi agar kuantitas dan kualitas hasil pertanian tidak menurun. Tujuan dari penelitian ini adalah: a) mendeskripsikan pengetahuan petani kentang di Desa Ngadas terhadap perubahan iklim; b) mendeskripsikan strategi adaptasi petani kentang di Desa Ngadas terhadap perubahan iklim; dan c) menganalisis faktor-faktor yang memiliki peluang bagi petani kentang di Desa Ngadas dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim. Kegunaan penelitian ini adalah: a) sebagai referensi penelitian selanjutnya dalam mengadakan penelitian dengan topik yang serupa; dan b) memberikan pandangan kepada Petani Desa Ngadas dalam peningkatan upaya adaptasi terhadap perubahan iklim. Metode penelitian ini meliputi: a) penentuan responden secara purposive dengan alasan Desa Ngadas adalah penghasil komoditi kentang berkualitas di Malang; b) penentuan responden dengan menggunakan non probability sampling secara purposive dengan kriteria yaitu petani berpengalaman usaha tani kentang minimal sepuluh tahun dan; c) ukuran sampel penelitian diambil sebanyak 85 orang petani dari total seluruh petani di Desa Ngadas, dengan berpedoman pada ukuran sampel berdasarkan pada Sugiyono (2005) bahwa penelitian yang menganalisis dengan multivariate (korelasi dan regresi), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.. Sedangkan untuk pengumpulan data meliputi: 1) data primer, yaitu pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan: a) wawancara; b) observasi; c) dokumentasi, 2) data sekunder, dalam penelitian ini berasal dari literatur seperti buku, infromasi iklim dari Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika, artikel, skripsi dan tesis yang relevan dengan penelitian. Sementara itu, metode analisis data meliputi: a) analisis pengetahuan petani kentang Desa Ngadas menggunakan analisis statistika yaitu persentase; b) analisis strategi adaptasi petani kentang Desa Ngadas secara deskriptif; dan c) analisis faktor-faktor yang memiliki peluang beradaptasi menggunakan analisis statistika logit. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Ngadas, diperoleh hasil meliputi: a) petani kentang Desa Ngadas mengetahui telah terjadinya perubahan iklim pada parameter yang dijadikan indikator perubahan iklim yang meliputi: perubahan musim, peningkatan curah dan intensitas hujan, penurunan suhu udara dan perubahan kecepatan angin. Akan tetapi, jumlah petani yang mengetahui memahami fenomena perubahan iklim masih rendah. Petani merasakan dampak perubahan iklim pada pertanian yaitu memicu longsor dan meningkatkan ketersediaan air; b) petani kentang Desa Ngadas sedang berada dalam tahap penyesuaian diri terhadap perubahan iklim yang telah terjadi saat ini. Pilihan adaptasi yang diambil petani yaitu melakukan perubahan waktu tanam. Sebelum terjadi perubahan iklim petani menanam dua kali setahun dan setelah perubahan iklim petani mampu menanam tiga kali setahun yang beakibat pada peningkatan pendapatan dari penjualan hasil panen dalam satu tahun; dan c) faktor yang memiliki pengaruh terhadap keputusan petani kentang Desa Ngadas beradaptasi yaitu, pendidikan, akses informasi iklim, status kepemilikan lahan dan intuisi. Simpulan yang diperoleh adalah: a) petani kentang di Desa Ngadas merasakan adanya perubahan iklim, tetapi petani yang mengetahui fenomena perubahan iklim masih; b) Pilihan strategi adaptasi yang dilakukan oleh petani kentang Desa Ngadas adalah merubah waktu tanam; c) faktor-faktor yang signifikan memiliki peluang dengan slope positif adalah pendidikan, akses informasi iklim, status kepemilikan lahan dan intuisi. Adapun saran yang dapat diajukan mahasiswa adalah: a) sebaiknya pada penelitian adaptasi petani kentang selanjutnya perlu dilakukan pengukuran hubungan atau korelasi antara perubahan iklim terhadap pendapatan petani ketika petani sebelum dan sesudah melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim, karena dalam penelitian ini pengukuran tersebut belum dapat dilakukan dikarenakan keterbatasan data lapang b) Petani Desa Ngadas dalam penelitian ini melakukan satu adaptasi yaitu perubahan waktu tanam. Padahal hujan dengan intensitas dan curah yang tinggi dapat menyebabkan longsor apabila saluran pembuangan air terhambat. Sebaiknya petani kentang Desa Ngadas memperbaiki saluran pembuangan air dengan melebarkannya atau menanam banyak tanaman penutup (cover crop) yang dapat menahan air agar tidak terjadi longsor terutama petani yang memiliki lahan di bawah lereng dan; c) sebaiknya petani dengan semua rentang usia, pengalaman bertani dan menjadi kepala keluarga diberikan penyuluhan mengenai perubahan iklim dan langkah-langkah adaptif yang dapat diterapkan dan sesuai dengan kondisi wilayah Desa Ngadas.