Analisis Efisisensi Pemasaran Wortel Untuk Meningkatkan Share Harga Yang Di Terima Petani (Studi Kasus Desa Sindangjaya Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat)

Main Author: -, Mugirahayu
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5096/
Daftar Isi:
  • Sistem pemasaran komoditas pertanian masih menjadi bagian yang lemah dari aliran proses pertanian, lemahnya pemasaran komoditas pertanian terjadi karena belum efisien, demikian halnya yang terjadi dalam komoditas wortel. Hasil produksi wortel di Desa Sindang Jaya yang meningkat tanpa ada proses pemasaran yang efisien akan mengakibatkan selisih harga yang diterima petani serta yang akan dibayar konsumen. Fungsi-fungsi pemasaran di Desa Sindang Jaya sering tidak berjalan seperti yang diharapkan sehingga pemasaran menjadi kurang efisien. Perubahan harga yang terjadi di pasar, posisi tawar menawar petani wortel di Desa Sindang, sangat berkaitan dengan kondisi struktur dan perilaku pasar wortel. Hal ini dapat berpengaruh pada pendapatan petani, sehingga tingkat harga yang diterima produsen semakin rendah. Perbedaan harga dari petani sampai ke konsumen akhir pemasaran yang relatif besar merupakan salah satu hambatan dalam pemasaran. Dalam uraian diatas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi saluran pemasaran, fungsi pemasaran dan stuktur, prilaku pasar dan performance di Desa Sidangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. (2) Menganalisis tingkat share harga, marjin pemasaran, rasio keuntungan dan biaya pada masing-masing lemabaga pemasaran wortel yang terlibat di Desa Sidangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. (3) Menganalisis tingkat efisiensi pemasaran wortel di Desa Sidangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi saat ini atau masalah actual yang terjadi pada petani wortel, dan pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran di daerah peneliti.Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis efisiensi pemasaran berdasarkan nilai marjin pemasaran, share harga, rasio keuntungan dan biaya, efisiensi harga, dan efisiensi opreasional. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (pusposive) yaitu di Desa Sindang Jaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Penetapan responden dilakukan dengan menggunakan metode Simple random dampling digunakan untuk petani, jumlah sample dihitung dengan menggunakan rumus solvin sehingga mendaptkan hasil 33 responden, sedangkan untuk lembaga menggunakan metode snowball sampling berdasarkan alur pemasaran wortel dari produsen (petani) samapi ke konsumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa saluran pemasran wortel di Desa Sindang Jaya terdapat empat saluran pemasaran yaitu: I) Petani – tengkulak, II) Petani – pedagang pengecer, III) Petani – tengkulak – pedagang pengecer, dan IV) Petani – tengkulak – pedagang besar – pedagang penegcer. Fungsi pemasaran dilakukan oleh petani atau pun lembaga pemasaran wortel yang meliptuti fungsi pertukaran, fisik dan fasilitas. Sturktur pasar wortel masuk dalam katagori pasar oligopoly. Saluran yang paling menguntungkan petani pada saluran ke I memiliki nilai marjin paling tinggi yaitu Rp.3250/kg , share harga di tingkat petani memiliki nilai tertinggi terdapat pada grad C sebesar 90 persen dengan rasio keuntungan dan biaya sebesar 0,78 yang artinya setiap penambahan 1 rupiah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran wortel akan menambahkan keuntungan sebesar 0,78 rupiah. Sedangkan untuk saluran alternative lain terdapat pada saluran pemasaran ke IV memiliki nilai marjin paling tinggi yaitu Rp.4750/kg pada grad A dan abras, share harga di tingkat petani memiliki nilai tertinggi terdapat pada grad C sebesar 61,01 persen dengan rasio keuntungan dan biaya sebesar 0,78 yang artinya setiap penambahan 1 rupiah biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran wortel akan menambahkan keuntungan sebesar 0,78 rupiah. Efisiensi oprasional belum efisien karnea kapasitas barang yang diangkut lebih kecil (under capacity) atau (over capacity) lebih berat oleh lembaga pemasaran. Efisiensi harga pada pemasaran wortel pada masing-masing grad sudah efisien ditunjukan oleh biaya yang dikeluarkan lebih kecil dibandingkan dengan perbedaan harga.