Analisis Fungsi Produksi Dan Pendapatan Usahatani Biji Kangkung (Ipomoea reptans) (Studi Kasus Antara Anggota Kelompok Tani Dan Non Kelompok Tani Di Desa Wonorejo Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik)

Main Author: Maskurotin, Afi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5094/
Daftar Isi:
  • Permintaan tanaman sayur di Indonesia saat ini mengalami peningkatan, salah satunya yaitu tanaman kangkung. Tahun 2015-2016 permintaan sayur kangkung mengalami peningkatan mulai dari 1132.77 ton/tahun menjadi 1232.05 ton/tahun (BPS, 2016). Setelah permintaan sayur kangkung mengalami peningkatan produksi sayur mengalami penurun pada tahun 2015 dengan jumlah 305.080 ton/tahun, sehingga petani di Indonesia mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sayur kangkung. Desa Wonorejo Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik merupakan salah satu desa yang terdapat di Jawa Timur yang memproduksi biji kangkung, yang mana biji kangkung tersebut digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman kangkung di Indonesia. Desa Wonorejo Kecamatan Balongpanggang mengalami permasalahan dalam anggota kelompok tani, fungsi produksi yang digunakan, penerimaan dan pendapatan. Petani yang berada di Desa Wonorejo terdapat petani yang mengikuti kelompok tani dan non kelompok tani, berdasarkan permasalahan pada perbedaan ke anggotaan kelompok tani dapat berpengaruh terhadap faktor produksi, jumlah produksi atau penerimaan petani dan pendapatan usahatani yang diterima oleh kelompak tani dan non kelompok tani. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang analisis fungsi produksi dan pendapatan usahatani biji kangkung (Ipomoea reptans). Tujuan penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis tingkat pendapatan usahatani biji kangkung pada kelompok tani dan non kelompok tani. (2) Menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi biji kangkung pada kelompok tani dan non kelompok tani. Penelitian ini menggunakan metode Non-Probability Sampling dengan menggunakan tidak teknik acak sederhana. Responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berjumlah 36 responden. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif dengan alat analisis yang berupa Analisis Regresi Linier Berganda, Analisis Pendapatan Usahatani dan Analisis R/C Ratio. Hasil penelitian menjelaskan bahwa faktor produksi luas lahan, pupuk organik dan tipe kelompok tani berpengaruh positif terhadap produksi biji kangkung, sedangkan pestisida, pupuk phonska, dan benih berpengaruh negatif terhadap produksi biji kangkung. Hasil analisis pendapatan usahatani menunjukkan bahwa pendapatan petani kelompok tani lebih besar dibandingkan dengan petani non kelompok tani, jumlah yang diperoleh yaitu Rp 22.264.066,16/ha/musim tanam dan Rp 6.191.759,25/ha/musim tanam. Hasil analisis R/C ratio yang diperoleh yaitu untuk kelompok tani sebesar 3,21 dan non kelompok tani sebesar 1,41. R/C ratio yang diterima oleh kelompok tani dan non kelompok tani adalah setiap penambahan 1 rupiah yang dikeluarkan maka akan menghasilkan penerimaan sebesar 3,21 dan 1,41 rupiah.