Strategi Komunikasi Korporat PT. Garam (Studi Kasus Program Penyerapan Garam Rakyat di Madura)
Main Author: | Darmasaputra, Alan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5083/ |
Daftar Isi:
- Pergeseran peranan stakeholder dari waktu ke waktu menuntut organisasi untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Organisasi tidak akan sanggup bertahan jika tidak ada dukungan dari publik dimata organisasi bergantung padanya. Stakeholder yang sebelumnya merupakan kompetitor murni dapat berubah secara cepat menjadi stakeholder kunci bagi korporat. Pengaruh dari regulasi dan kebijakan, tuntutan publik akan organisasi, secara komersial maupun sosial, harus dapat diantisipasi dan disesuaikan oleh organisasi. Lingkungan yang berubah membuat PT. Garam sebagai BUMN yang bergerak disektor dagang garam yang berorientasi profit menggeser peranannya untuk kemanfaatan sosial, hal ini menjadi sesuatu yang jarang terjadi di ranah BUMN. Penyesuaian organisasi dengan lingkungannya membuat PT. Garam harus merancang strategi komunikasi korporat supaya dapat terus bertahan. Berdasarkan research puzzle tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui strategi komunikasi korporat yang dilakukan PT. Garam sebagai BUMN yang menjalankan program penyerapan garam rakyat di Madura. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif studi kasus untuk menggali keunikan yang ada pada konteks lingkungan organisasi beroperasi. Hasil penelitian menemukan, PT. Garam membina hubungan untuk mendukung iklim usaha. Pembentukan program penyerapan garam rakyat didasari oleh penugasan pemerintah sehingga perlu menyesuaikan peranan visi dan misinya. Analisa lingkungan dilakukan sehingga tidak membahayakan PT. garam dan melakukan gebrakan skema pasar, menyeimbangkan peranan komersial dengan sosial menambah kerumitan tindakan organisasi. Menciptakan hubungan saling menguntungkan jangka panjang dengan mendorong kemandirian usaha kecil. Implementasi strategi model komunikasi blusukan sering diterapkan oleh eksekutif untuk mempermudah penerimaan masyarakat, ketika sekretaris perusahaan bentukan baru masih terlalu prematur untuk berkomunikasi. Strategi komunikasi korporat bersifat fleksibel dan terikat dengan konteks dimana organisasi beroperasi.