Analisis Kinerja Unit Usaha Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) Pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) “Aneka Usaha” Desa Sugihwaras Kecamatan Kepohbaru Kabupaten Bojonegoro

Main Author: Wiratama, Seto Galuh
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/5044/
Daftar Isi:
  • Organisasi publik adalah organisasi yang didirikan dengan maksud untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan orientasi pada organisasi publik yaitu untuk melayani masyarakat. Berdasarkan dari tipe dan kategorinya, unit usaha HIPPAM BUMDesa “ANEKA USAHA” masuk kedalam quasi non-profit organization yaitu merupakan organisasi publik yang menjual barang/jasa yang bertujuan untuk melayani masyarakat dan memperoleh laba. Unit usaha HIPPAM merupakan unit usaha terbesar yang dikelola oleh BUMDesa “ANEKA USAHA”. Berdirinya unit usaha HIPPAM bertujuan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan air bersih, meliputi penyediaan, pengembangan pelayanan sarana dan prasarana serta distribusi air bersih, sedangkan tujuan lainnya adalah ikut serta mengembangkan perekonomian guna menunjang pembangunan desa dengan memperluas lapangan pekerjaan, serta mencari laba sebagai sumber utama pembiayaan bagi desa. Maka, adanya unit usaha HIPPAM sebagai salah satu unit usaha yang dikelola BUMDesa diharapkan mampu memberikan kontribusi yang memadai sebagai pelayan masyarakat dan diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Desa (PADesa) serta mampu menciptakan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pada pelaksanaannya permasalahan di unit usaha HIPPAM adalah adanya permintaan air bersih pelanggan yang masih belum bisa dipenuhi sehingga menyebabkan pelayanan yang diberikan oleh unit usaha HIPPAM menjadi kurang optimal. Selain itu biaya operasional yang semakin besar tiap bulannya juga tidak seimbang dengan tarif pembayaran air, serta banyaknya pelanggan yang pembayaran airnya tiap bulan menunggak dalam jangka panjang dapat berdampak pada pendapatan yang diperoleh oleh unit usaha HIPPAM setiap bulannya. Dari permasalahan yang dihadapi tentunya terdapat kinerja unit usaha HIPPAM yang masih belum optimal. Sehingga dengan kondisi ini pihak unit usaha HIPPAM perlu melakukan pengukuran kinerja, agar kinerja dalam perusahaan dapat dianalisis dengan optimal untuk mengetahui sejauh mana kinerja perusahaan dalam meningkatkan pendapatan dan meningkatkan perannya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan misi dari unit usaha HIPPAM BUMDesa “ANEKA USAHA”. Balanced scorecard merupakan salah satu metode untuk menilai kinerja yang tidak hanya dilihat dari sisi keuangan saja atau satu perspektif saja, namun ke dalam empat perspektif yaitu, perspektif customer, perspektif internal business process, perspektif employee learning and growth serta perspektif financial (Niven, 2003). Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja unit usaha Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) BUMDesa “ANEKA USAHA” dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard. Penelitian ini dilakukan di unit usaha HIPPAM BUMDesa “ANEKA USAHA”, Desa Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro pada bulan Maret 2017. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi dan kuesioner. ii Sedangkan data sekunder dikumpulkan melalui studi dokumentasi dan studi literatur. Teknik penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling dan metode simple random sampling. Metode purposive sampling pada penelitian ini menggunakan informan yaitu ketua unit usaha HIPPAM dan ketua BUMDesa “ANEKA USAHA”. Sedangkan untuk metode sample random sampling pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan berdasarkan jumlah populasi dari unit usaha HIPPAM sebanyak 942 pelanggan. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan rumus Slovin sehingga didapatkan sampel sebanyak 91 orang pelanggan unit usaha HIPPAM. Hasil penelitian kinerja unit usaha HIPPAM BUMDesa “ANEKA USAHA” dengan menggunakan metode balanced scorecard adalah sebagai berikut: (1) pada perspektif customer dengan menggunakan empat indikator pengukuran yaitu akuisisi pelanggan, retensi pelanggan, kepuasan pelanggan dan reputasi. Pada variabel akuisisi pelanggan, retensi pelanggan serta kepuasan pelanggan menghasilkan penilaian kinerja yang baik, sedangkan untuk indikator reputasi menghasilkan penilaian kinerja yang cukup baik, (2) perspektif internal business process dengan menggunakan dua indikator pengukuran yaitu inovasi dan layanan purna jual menghasilkan pengukuran kinerja yang baik, (3) perspektif employee learning and growth dengan menggunakan dua indikator pengukuran yaitu kapabilitas pegawai dan produktivitas pegawai yang menunjukkan penilaian kinerja yang baik, (4) perspektif financial dengan menggunakan tiga indikator pengukuran yaitu ROE, ROI dan NPM yang menghasilkan penilaian kinerja yang buruk, (5) hasil keseluruhan penilaian kinerja menunjukkan bahwa kinerja unit usaha HIPPAM BUMDesa “ANEKA USAHA” dengan menggunakan balanced scorecard masuk kedalam kategori cukup baik. Hal ini dikarenakan kinerja unit usaha HIPPAM BUMDesa “ANEKA USAHA” memiliki nilai rata-rata total skor sebesar 0,36. Walaupun memiliki hasil keseluruhan penilaian kinerja yang cukup baik, unit usaha HIPPAM BUMDesa “ANEKA USAHA” sudah mampu memberikan kontribusi kepada Pendapatan Asli Desa (PADesa) Desa Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro dalam bentuk uang. Adapun kontribusi yang diberikan unit usaha HIPPAM dari total keseluruhan PADesa masih tergolong kecil yaitu 3-5% selama kurun waktu lima tahun. Kontribusi ini diberikan untuk pembangunan desa dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro.