Analisa Kualitas Air Ikan Koi (Cyprinus Carpio) Yang Terindikasi Khv (Koi Herpes Virus) Pada Kolam Pemeliharaan Di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur
Main Author: | Rosiana, Leny |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/5004/ |
Daftar Isi:
- Ikan Koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia dan patut dibanggakan adalah keragaman spesies ikan hias air tawar.(Kordi et al. 2007). Sehingga Ikan Koi (Cyprinus carpio) menjadi salah satu komoditas perikanan yang memiliki potensi ekonomi yang besar untuk dibudidayakan. Salah satu kendala yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi perikanan adalah penyakit pada ikan antara lain oleh infeksi KHV (Koi Herpes Virus) yang dapat menyebabkan kematian massal pada ikan. Kualitas air memiliki peran yang sangat besar terhadap pertumbuhan Ikan Koi (Cyprinus carpio). Parameter kualitas air yang diukur mengacu pada faktor fisika (kecerahan dan suhu), faktor kimia (pH, Oksigen Terlarut (DO), CO2, Nitrat, Ammonia, Orthofosfat, COD, TOM, dalam perairan (Yazwar, 2008). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuikondisikualitas air padakolamdankondisiikan yang terindikasi KHV. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan deskriptif dangan pengambilan data primer dan sekunder yang kemudian dilakukan pengukuran kualitas air di laboratium kemudian menganalisa hasil dari pengukuran. Dilakukan survey serta pengamatan Ikan Koi (Cyprinus carpio) pada bebrapa kolam pemeliharaan. Kemudian mengambil sample Ikan Koi (Cyprinus carpio) untuk diamati gejala fisik yang terkena KHV yaitu seperti sisik mengelupas, insang menghitam, terdapat luka di badan, berenang tidak stabil. Setelah mendapatkan, dilakukan pengujian PCR (Polymerase Chain Reaction) pada Ikan Koi di Balai Karantina Ikan Kelas I Juanda, Surabaya. Jika hasilnya positif KHV, dilakukan pengambilan sample air untuk dilakukan pengujian kualitas air. Dari hasil pengukuran kualitas air, terdapat beberapa parameter yang nilainya tidak sesuai dengan standart kualitas yang akan memicu munculnya KHV (Koi Herpes Virus) yaitu Suhu yaitu 25-25,3oC yang optimal KHV akan muncul. pH yang terlalu rendah yaitu 6,46 – 6,8 yang menghambat pertumbuhan dan pergerakan ikan. Ammonia yang melebihi standart nilai yaitu 0,03 – 0,09 mg/l, CO2 didapatkan hasil yang cenderung tinggi yaitu 13,4 - 14 mg/l, kemudian COD juga nilainya lebih besar dari standart yaitu 51,7 – 60,5 mg/l , dan yangterakhir TOM yang memiliki nilai melebihi baku mutu kualitas air untuk budidaya yaitu 12,6 – 16,4 mg/l. Dari parameter yang tidak sesuai tersebut akan menyebabkan Ikan Koi (Cyprinus carpio) stres karena tidak mampu mentolerir lingkungannya. Sehingga akan mudah terserang Virus karena system kekebalaan tubuhnya menurun, salah satunya KHV (Koi Herpes Virus). Kondisi ikan pada nilai kualitas air tersebut yaitu sebagian besar mengalami kematian. Yang utama, Koi Herpes Virus (KHV) akan menyerang insang yang kemudian insang akan menjadi hitam dan warna kulit menjadi pucat. Akan terdapaat luka pada kulit yang diakibatkan oleh jamur dan beberapa aka nada yang berenang miring dan melambat.