Mekanisme Survival Perempuan Penyandang Disabilitas di Tengah Himpitan Diskriminasi Ekonomi
Main Author: | Ekariyahya, Meity Novayogi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4964/ |
Daftar Isi:
- Penyandang disabilitas merupakan sebutan bagi orang yang memiliki keterbatasan fisik dan kelainan mental. Menurut undang-undang No.8 tahun 2016 mengenai penyandang disabilitas dijelaskan bahwa penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. Disisi lain, mereka sebagai perempuan penyandang disabilitas masih saja mengalami eksklusi sosial. Eksklusi sosial merupakan gambaran terkait kemiskinan, pengangguran, dan hidup serba kekurangan. Adanya eksklusi sosial dapat dilihat dari rendahnya pendapatan, meningkatnya kemiskinan dan pengangguran, serta sempitnya lapangan pekerjaan bagi orang-orang yang terpinggirkan. Dengan adanya eksklusi seperti itu, maka perempuan penyandang disabilitas sebagai manusia selalu berusaha untuk melakukan mekanisme survival dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga. Mekanisme survival merupakan sebuah cara yang dilakukan seseorang dalam bertahan hidup. Adanya permasalahan ekonomi yang dialami perempuan penyandang disabilitas khususnya perempuan yang tergabung dalam organisasi HWDI Cabang Malang dan dengan kriteria khusus maka akan menjadikan perempuan penyandang disabilitas melakukan suatu mekanisme survival. Sebagai alat analisis dalam penelitian ini peneliti menggunakan Teori Etika subsistensi oleh James C. Scott. Dalam Teori Etika subsistensi oleh James C. Scott terdapat tiga cara mekanisme survival antara lain mengurangi kebutuhan sehari-hari, memiliki pekerjaan sampingan, dan bantuan dari jaringan di luar keluarga. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari informan peneliti menggunakan mekanisme survival dengan cara menghemat keperluan sehari-hari. Selain itu mereka memiliki pekerjaan sampingan sebagai penjual pempek, membuka toko jajanan anak TK dirumah, membuat kerajinan tas dari tali kur, serta memijat. Dengan seperti itulah mereka perempuan penyandang disabilitas dapat memenuhi keutuhan sehari-harinya.