Mediasi Jerman dalam Upaya Perdamaian Konflik Ukraina-Rusia Tahun 2014
Main Author: | Ramizha, Virda Yasmin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4931/ |
Daftar Isi:
- Peran strategis Jerman di kawasan Eropa merupakan salah satu pandangan politik Jerman pada masa kepemimpinan Angela Merkel. Kuatnya pertumbuhan ekonomi Jerman di tahun 2014 juga mampu membawa Jerman sebagai strategic player di kawasan. Melalui 2014 Review: understanding tomorrow’s foreign policy, Menteri Luar Negeri Jerman memperjelas peran Jerman dalam perpolitikan internasional. Konflik Ukraina dan Rusia membuktikan Jerman mampu berperan penting di antara negara Barat dan Timur melalui posisi strategisnya. Jerman mengupayakan berbagai upaya mediasi yang diinisiasi pemerintah Jerman dimana Jerman sendiri berperan sebagai mediator melalui kerangka manajemen krisis sebagai bentuk kebijakan luar negeri Jerman pada konflik internasional tersebut. Perubahan orientasi politik Jerman tentunya disertai oleh beberapa factor baik itu internal, eksternal dan kepemimpinan Merkel itu sendiri. Konflik Ukraina telah menarik perhatian masyarakat Jerman yang ditunjukkan melalui berbagai aksi yang menuntut pemerintah Jerman mengambil sikap atas konflik yang terjadi. Konflik yang bermula dari isu internal namun pasca aksi militer yang dilakukan Rusia, konflik tersebut mengalami perubahan isu krisis menjadi pelanggaran HAM. Kepemimpinan Merkel yang pragmatis juga mampu memberikan nilai lebih dimana Merkel menghabiskan masa kecilnya di Jerman Timur sehingga mampu menjadi komunikator yang baik antar negara-negara Eropa Timur dan juga Rusia. Dengan peran strategis Jerman di konflik Ukraina mendorong ketertarikan untuk meneliti factor-faktor yang mempengaruhi Jerman dalam upaya mediasi konflik Ukraina tersebut. Penelitian ini menggunakan model Adaptif politik luar negeri milik J. N Rosenau. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan secara mendalam factor-faktor politik yang mempengaruhi keputusan Jerman dalam konflik Ukraina di tahun 2014.