Strategi Komunikasi Edukasi Pertanian Ramah Lingkungan Di Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

Main Author: Putrinda, Yuli Sarifatul Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4897/
Daftar Isi:
  • Penyadaran masyarakat akan adanya persoalan-persoalan lingkungan tidak bisa diperoleh secara cepat dalam waktu singkat, sehingga diperlukan upaya jangka panjang untuk meyakinkan masyarakat. Maka dari adanya strategi komunikasi edukasi pertanian ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis strategi komunikasi edukasi pertanian ramah lingkungan yang diterapkan oleh penyuluh di Desa Sumberngepoh (2) menganalisis hambatan strategi komunikasi edukasi pertanian ramah lingkungan. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 3 minggu yaitu pada tanggal 27 Maret 2017 sampai tanggal 17 April 2017. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam dengan tiga orang key informan yaitu Bapak Ir. Wikandaru (Koordinator dan penyuluh Desa Sumberngepoh). Serta lima informan yaitu Bapak Suroto (Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur I), dan Bapak Kemin Hardianto (Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur II), Bapak Sutrisno, Bapak Sutarji, dan Bapak Mistar (Petani pelopor). Data dilengkapi dengan observasi mengikuti kegiatan dilapang, serta dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyuluh telah melaksanakan beberapa langkah dalam merumuskan strategi komunikasi edukasi mulai dari mengenal khalayak dengan cara pengkategorian khalayak, melihat kondisi kepribadian, karakteristik petani serta melakukan pendekatan perorangan. Menyusun pesan dengan melihat potensi, masalah, pemecahan masalah (PMP) disusun dengan menggunakan struktur pesan yaitu satu sisi serta penyusunan pesan dilakukan secara verbal dan nonverbal. Menetapkan metode dengan menggunakan pendekatan kelompok dan sosialisasi. Seleksi dan penggunaan media penyuluh menggunakan media antarpribadi, media kelompok, media massa. Kegiatan tersebut dapat mempengaruhi petani dalam penerimaan informasi secara kognitif (pengetahuan), afektif (petani merasakan dampak positif terhadap kegiatan) serta secara behavioral (petani berpartisipasi dan menggunakan bantuan modal dalam berusahataninya). Adapun hambatan strategi komunikasi berupa pemilihan waktu, rendahnya antusiasme petani, sulitnya mengubah pola pikir petani serta penggunaan bahasa. Dari hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam perumusan strategi komunikasi dilakukan dengan mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, seleksi penggunaan media yang dapat mempengaruhi penerimaan pesan kepada petani secara kognitif, afektif dan behavioral. Serta hambatan dalam pelaksanaan berupa pemilihan waktu, rendahnya antusiasme petani, sulit merubah pola pikir serta penggunaan bahasa. Saran untuk penyuluh dalam penyampaian pesan seharusnya menggunakan bahasa petani agar petani antusiasme terhadap kegiatan.