Negative Campaign Dalam Pemilihan Presiden 2014
Main Author: | Kusuma, Putri Dima |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4894/ |
Daftar Isi:
- ungan antara pasangan Prabowo – Hatta Rajasa dan Joko Widodo – Jusuf Kalla. Kontestasi dua kandidat juga termanifestasi dari sengitnya desain kampanye yang dibangun dua kandidat hingga memunculkan negative campaign. Data penelitian negative campaign sebagian besar atau bias diklaim seluruhnya berasal dari pemberitaan media online baik nasional maupun lokal. Penggunaan media online karena basis data yang cenderung mudah diakses dan menjadi sangat massif digunakan selama Pilpres 2014. Analisa menggunakan adaptasi konsep negative campaign Luciano Carrarodan dan Luigi Castelli. Konsep yang menekankan anlisa pada tiga tipe analisa yang digunakan sebagai indicator penelitian yakni negative ideological, negative issued-based, dan personal issued-based. Hasil penelitian menunjukkan personal issued based menjadi paling aktif digunakan untuk menyerang kandidat lawan pada Pilpres 2014. Selain itu, komposisi negative campaign yang dialamatkan pada Prabowo lebih dominan dibandingkan Joko Widodo. Kuatnya personal Prabowo menjadi alasan mendasar masifnya serangan negative campign terhadap dirinya. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan perluasan definisi negative campaign bagi pemahaman di Indonesia. Negative campaign tak jarang diidentikkan beberapa ahli atau penulisan media sebagai black campaign. Praktik black campaign yang pada akhirnya lebih condong diarahkan pada pasangan Joko Widodo – Jusuf Kalla.