Pengaruh PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Dan Dosis Pupuk Urea Pada Tanaman Kailan (Brasssica oleracea var. Alboglabra)

Main Author: Chaerunnisa, Sita Sarah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4883/
Daftar Isi:
  • Pemberlakuan ISO 14000 tentang kesehatan pangan dan lingkungan pada era perdagangan bebas serta pertanian berkelanjutan memicu penerapan budidaya tanaman yang ramah lingkungan. Penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) atau mikroba yang berasosiasi secara alami pada akar tanaman inang dan mampu memperbaiki pertumbuhan serta mengendalikan pathogen tanaman sangat dianjurkan dalam rangka menunjang program ISO 14000. PGPR merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan ketersediaan nutrisi tanaman melalui efisiensi serapan hara oleh bakteri dan akar tanaman. Azotobacter sp., Azospirillium sp., Pseudomonas fluorescens, dan Bacillus sp. merupakan rizobakteri yang hidup pada sistem perakaran tanaman inang dan berpotensi sebagai agens pengendali pathogen pada berbagai tanaman (Sutariati, 2009). Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan dosis pupuk urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Hipotesis percobaan ini adalah pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dengan dosis pupuk urea yang rendah dapat mengurangi kebutuhan pupuk urea pada tanaman kailan. Percobaan telah dilaksanakan pada bulan September sampai bulan November 2016 di Agro Techno Park Cangar Universitas Brawijaya yang terletak di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Junggo, Kota Batu. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi yang terdiri dari petak utama dan anak petak. Petak utama ialah PGPR yang terdiri: (a) P0; tanpa PGPR, (b) P1; PGPR 5 ml/l air. Anak petak ialah pupuk urea yang terdiri dari; (a) U0: 0 kg urea ha-1, (b) U1; 50 kg urea ha-1, (c) U2; 100 kg urea ha-1, (d) U3; 150 kg urea ha-1, (e) U4;200 kg urea ha-1. Pengamatan pertumbuhan antara lain luas daun, indeks luas daun (LAI), laju pertumbuhan tanaman (CGR) pada umur tanaman 21, 28 dan 32 hst. Pengamatan hasil panen dilakukan pada 32 hst yang meliputi: bobot segar total tanaman per hektar (BTT), bobot segar konsumsi tanaman per hektar (BSK) dan indeks panen (IP). Analisis data menggunakan uji F (analisis ragam) dan dilanjutkan uji beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan terdapat interaksi antara perlakuan PGPR dan dosis pupuk urea pada parameter laju pertumbuhan tanaman (CGR). Namun interaksi antara kedua faktor tidak terjadi pada parameter lainnya. Perlakuan PGPR dan dosis pupuk urea 150 kg ha-1memberikan pengaruh yang berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa PGPR dan dosis pupuk urea 200 kg ha-1. Pengaplikasian dosis pupuk urea sebesar 150 kg ha-1 dengan ditambah konsentrasi PGPR5ml/L lebih efektif dan efisien khususnya dalam mengurangi dosis pupuk urea dan meningkatkan laju pertumbuhan tanaman kailan.