Uji Potensi Khamir Dalam Menghambat Alternaria sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Yang Diisolasi Dari Daun Epifit Jeruk Siam (Citrus nobilis)

Main Author: Dewanto, Ricco
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4877/
Daftar Isi:
  • Khamir adalah kelompok mikroorganisme uniseluler yang memiliki bioekologi lebih adaptif pada permukaan tanaman yang kering yang tahan terhadap terpaan sinar matahari dan miskin nutrisi (El-Tarabily & Sivasithampaaram, 2006). Khamir mudah diperbanyak dalam waktu yang cepat, tidak menghasilkan mikotoksin seperti cendawan lain atau antibiotik seperti bakteri (Droby dan Chalutz, 1994). Beberapa contoh khamir yang dapat menghambat pertumbuhan jamur yaitu, sel khamir Rhodotorula glutinis telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan jamur Botrytis cinerea secara in vitro (Widyastuti, 2005). Sedangkan menurut Randhawa, et al. (2002) melaporkan adanya beberapa spesies Candida sp. yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Aspergillus fumigates secara in vitro. Mekanisme antagonis khamir antara lain kompetisi ruang dan nutrisi, antibiosis, parasitisme, dan predasi. Masalah yang dihadapi oleh beberapa petani jeruk yaitu penyakit bercak daun yang disebabkan oleh jamur Alternaria sp. Pada fase vegetatif tanaman jeruk, penyakit bercak daun juga menjadi masalah utama. Penyakit bercak daun pada tanaman jeruk yang disebabkan oleh jamur Alternaria sp. pertama kali dilaporkan terdapat di wilayah Afrika Selatan (Doidge, 1929). Penyakit yang disebabkan jamur Alternaria sp. menghasilkan bintik coklat sampai hitam pada daun muda dan buah pada tanaman jeruk. Penelitian ini menggunakan Rancang Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, sehingga diperoleh 24 satuan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah jenis khamir yang diperoleh dari daun tanaman jeruk siam. Penelitian ini terbagi menjadi persiapan dan perlakuan penelitian. Persiapan penelitian meliputi pembuatan media, isolasi jamur Alternaria sp., isolasi khamir Rhodotorula sp., Candida sp., dan Cryptococcus sp. Perlakuan penelitian yaitu uji antagonis khamir terhadap jamur Alternaria sp. secara in vitro pada media PDA (Potato Dextrose Agar) dan dilakukan pengamatan selama 10 hari. Hasil analisis uji Duncan pada taraf kesalahan 0,05 menunjukkan bahwa seluruh khamir tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur Alternaria sp. Hal tersebut terlihat pada pengamatan hingga 10 hari setelah perlakuan (hsp) tidak menunjukkan adanya penghambatan dari ketiga khamir terhadap jamur Alternaria sp. pada media PDA. Pada penelitian ini khamir yang berhasil diisolasi dari daun tanaman jeruk siam adalah Rhodotorula sp., Candida sp., dan Cryptococcus sp. Seluruh isolat khamir tersebut tidak berpotensi dalam menghambat pertumbuhan koloni jamur Alternaria sp. pada tanaman jeruk siam.