Pengaruh Pemberian Pakan Lengkap Dengan Level Rendeng Kangkung (Ipomoea Reptans, Poir) Berbeda Pada Kambing Lokal Terhadap Konsumsi Dan Kecernaan Secara In Vivo
Main Author: | Susanto, Yanis Ahmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4844/ |
Daftar Isi:
- Pakan ternak merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha peternakan kambing lokal, karena sebagian besar biaya produksi yang dikeluarkan adalah biaya pakan. Tingginya biaya produksi pakan sebagian peternak tidak memberikan pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Pakan yang diberikan kualitas dan kuantitas yang baik harus diberikan pada ternak agar tujuan pemeliharaan dapat tercapai dengan optimal yang salah satunya dengan memberikan pakan lengkap dengan level rendeng kangkung berbeda, konsumsi dan kecernaan pakan merupakan parameter yang penting untuk mengetahui kualitas pakan yang diberikan selama penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan mulai pada bulan 10 Oktober sampai 10 Desember 2016. Di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, di Desa Sumber Sekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Analisa kandungan Nutrien Pakan penelitian dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan penelitian ini mengevaluasi pengaruh pemberian pakan lengkap dengan level rendeng kangkung berbeda terhadap konsumsi dan kecernan bahan kering (BK), bahan organik (BO) dan protein kasar (PK) secara in vivo pada kambing lokal dan sebagai sumber informasi dalam pembuatan pakan lengkap dengan menggunakan berbagai level penggunaan rendeng kangkung. Materi yang digunakan adalah kambing lokal sebanyak 12 ekor, dengan rataan bobot badan awal 18kg. Pakan yang diberikan berupa pakan lengkap yang tersusun dari rendeng kangkung dan konsentrat yang tersusun dari tepung gaplek (TG), empok jagung (EJ), kulit kopi (KK), bekatul (B), bungkil biji kapuk (BBK), kopra (K), pollard (P), Distiller Dried Grain With Solubles (DDGS), wafer afkir (W), urea (U), Metode yang digunakan adalah percobaan in vivo menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 perlakuan pakan dan 4 kelompok ternak berdasarkan BB. Perlakuan pakan yang diberikan dalam bentuk pakan lengkap dengan imbangan BK adalah P1: rendeng kangkung 20% dan konsentrat 80%. P2 : rendeng kangkung 40% dan konsentrat 60%. P3 : rendeng kangkung 60% dan konsentrat 40%. Pemberian pakan P1, P2 dan P3 dilakukan 2 kali sehari yaitu pukul 07.00 WIB, dan pukul 14.00 WIB. Variabel yang diukur adalah konsumsi dan kecernaan bahan kering (BK), bahan organik (BO) dan protein kasar (PK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi BK dan BO, namun berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi PK. Rataan konsumsi BK perlakuan P1, P2 dan P3 berturut-turut konsumsi BK adalah 83,06, 84,25 dan 83,48 g/kgBB0,75/hari. Konsumsi BO adalah 74,00, 74,81, dan 74,24 g/kgBB0,75/hari. Konsumsi PK adalah 13,76, 12,43 dan 10,43 g/kgBB0,75/hari. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan BK, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan BO dan PK. Kecernaan BK perlakuan P1, P2 dan P3 berturut-turut P2 adalah 64,77, 68,42, dan 63,19 %, kecernaan BO 62,08, 64,15, dan 58,32 %, kecernaan PK 70,86, 70,59, dan 62,29 %. Hasil perhitungan statistik menunjukan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap konsumsi nutrien tercerna BK dan PK, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi nutrien tercerna BO. Konsumsi nutrien tercerna BK perlakuan P1, P2 dan P3 berturut-turut P2 adalah 53,82, 57,65, dan 52,76 g/kgBB0,75/hari, konsumsi nutrien tercerna BO 45,92, 47,99 dan 43,30 g/kgBB0,75/hari, konsumsi nutrien tercerna PK 9,76, 8,73, dan 6,52 g/kgBB0,75/hari. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan rendeng kangkung dalam pakan lengkap dapat digunakan sampai dengan level 40% rendeng kangkung dan 60% konsentrat (P2). Pemberian pakan lengkap dengan level rendeng kangkung 40% dan konsentrat 60% dapat meningkatkan konsumsi, kecernaan dan konsumsi nutrien tercerna BK, BO dan PK. Penggunaan rendeng kangkung 60% dapat menurunkan konsumsi, kecernaan dan konsumsi nutrien tercerna. Disarankan penggunaan pakan lengkap dengan level rendeng kangkung 40% dan konsentrat 60% (P2).