Dinamika Populasi Pergerakan Vertikal Zooplankton Dengan Selang Waktu Berbeda Di Waduk Sutami

Main Author: Yanottama, Mahardika Putra
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4843/
Daftar Isi:
  • Zooplankton merupakan konsumen pertama yang memanfaatkan fitoplankton. Oleh sebab itu, diperlukan adanya penelitian lebih lanjut mengenai distribusi vertikal populasi zooplankton di Waduk Sutami. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi vertikal zooplankton di Waduk Sutami, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang dilakukan pada tanggal 18 Maret–10 April 2017 dengan metode survei. Pengamatan dilakukan pada 5 stasiun yaitu outlet (Stasiun 1), daerah karamba tidak aktif (Stasiun 2), bagian tengah waduk (Stasiun 3), daerah karamba aktif (Stasiun 4) dan inlet (Stasiun 5). Pengambilan sampel dilakukan saat pagi (07.00 WIB) dan siang (13.00 WIB) di permukaan, kedalaman 1 m dan 2 m. Sampel zooplankton di permukaan diambil dengan menyaring air sebanyak ±30 L dengan plankton net mesh size 25 μm. Sampel di kedalaman 1 m dan 2 m juga diambil sebanyak ±30 L menggunakan Kmerrer water sampler serta disaring dengan plankton net yang sama. Zooplankton yang ditemukan adalah 7 genus dari filum Arthropoda yaitu Daphnia, Oncaea, Calanus, Tropocyclops, Ceriodaphnia, Simocephalus dan Nauplius, dan 2 genus dari filum Rotifera yaitu Keratela dan Branchionus. Semua genus dapat ditemukan pada hari ke-1, ke-2 dan ke-3 di setiap stasiun, tapi ada beberapa genus yang cenderung bergerak ke kedalaman 1 m yaitu Ceriodaphnia dan Oncaea, sedangkan yang cenderung bergerak ke kedalaman 2 m adalah Branchionus, Keratela, Calanus, Nauplius, Tropocyclops dan Simocephalus. Pada stasiun 1 saat pagi dan siang zooplankton telah melakukan distribusi vertikal menuju kedalaman, tapi saat siang masih ditemukan zooplankton di permukaan diduga karena zooplankton melakukan pergerakan untuk mencari makanan yaitu fitoplankton. Pada stasiun 2 saat pagi dan siang zooplankton telah melakukan distribusi vertikal menuju kedalaman, tapi saat pagi di permukaan masih ditemukan zooplankton diduga karena belum melakukan pergerakan vertikal. Pada stasiun 3 saat pagi dan siang zooplankton telah melakukan distribusi vertikal menuju kedalaman. Pada stasiun 4 saat pagi dan siang zooplankton telah melakukan distribusi vertikal menuju kedalaman, tapi saat pagi dan siang di permukaan masih ditemukan zooplankton diduga karena melakukan pergerakan vertikal mengikuti pergerakan fitoplankton sebagai makanan utamanya. Pada stasiun 5 saat pagi dan siang zooplankton telah melakukan distribusi vertikal menuju kedalaman. Kelimpahan rata-rata zooplankton saat pagi dan siang di setiap kedalaman mengalami fluktuasi, diduga karena stasiun 5 merupakan inlet dan dipengaruhi oleh aktivitas kapal penyedot lumpur. Hasil pengukuran kualitas air masih berada pada kisaran optimum yaitu pH 7,2-8,4, suhu 27,2-31,0oC, DO >5,0 mg/L, dan kecerahan <3 m. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pergerakan vertikal zooplankton di Waduk Sutami dari setiap genus yang ditemukan dengan faktor yang mempengaruhi yaitu keberadaan fitoplankton dan intensitas cahaya matahari. Saran dari penelitian ini yaitu pergerakan vertikal zooplankton dapat dijadikan sumber data untuk pemanfaatan sumberdaya perairan di Waduk Sutami sebagai tujuan konservasi seperti pengendalian kualitas air waduk dan budidaya pada keramba jaring apung.