Pengaruh Penambahan Leguminosa Yang Berbeda Pada Pembuatan Silase Pakan Lengkap Berbasis Jerami Jagung (Zea Mays) Terhadap Kualitas Fisik, Ph Dan Kandungan Nutrien

Main Author: Ahmada, Mufid
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4830/
Daftar Isi:
  • Pakan merupakan faktor terbesar dalam keberhasilan usaha peternakan ruminansia, terutama pakan hijauan. Musim kemarau hijauan sangat sulit didapat, namun limbah pertanian banyak ditemukan. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalah tersebut adalah dengan memanfaatkan limbah pertanian. Limbah pertanian yang sering dijumpai adalah jerami jagung, namun seringkali terkendala oleh rendahnya kandungan nutrisi sehingga diperlukan teknologi pengolahan lanjut untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan pembuatan silase pakan lengkap. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2016 hingga Februari 2017. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fermentasi Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk proses pembuatan silase serta di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya untuk uji kualitas fisik (warna, tekstur, aroma dan keberadaan jamur), pH dan analisa proksimat (BK, BO, PK, SK, LK dan BETN). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan berbagai leguminosa dan leguminosa yang cocok pada x pembuatan silase pakan lengkap berbasis jerami jagung terhadap kualitas fisik, pH, kandungan nutrisi dan perubahan nutrisi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jerami jagung, konsentrat, Calliandra calothyrsus, Leucaena leucocephala, Gliricidia xepium dan Indigofera zollingerium. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga ulangan. Silase pakan lengkap disusun menggunakan iso Protein 13% dengan proporsi 40% konsentrat dan 60% hijauan (jerami jagung dan leguminosa). Berikut susunan perlakuan yang digunakan: P1 = 40% konsentrat + 39,5% jerami jagung + 20,5% Calliandra calothyrsus, P2 = 40% konsentrat + 45% jerami jagung + 15% Leucaena leucocephala, P3 = 40% konsentrat + 42% jerami jagung + 18% Gliricidia sepium, P4 = 40% konsentrat + 44,5% jerami jagung + 15,5% Indigofera zollingeriana Variabel yang diamati meliputi kualitas fisik, pH, kandungan dan perubahan nutrisi. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dari Rancangan Acak Lengkap, apabila terdapat perbedaan diantara perlakuan maka dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai leguminosa tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap aroma dan keberadaan jamur silase pakan lengkap berbasis jerami jagung. Rataan aroma tertinggi terdapat pada P2 yaitu 4,35±0,48 sedangkan terendah pada P3 yaitu 4,17±0,59 dan rataan jamur tertinggi terdapat pada P2 yaitu 4,15±0,73 sedangkan terendah pada P3 yaitu 4,02±0,91, namun memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap warna dan tekstur silase pakan lengkap berbasis jerami jagung. Rataan warna tertinggi terdapat pada P2 yaitu 2,37±1,06 sedangkan terendah pada P1 yaitu 2,05±0,87 dan rataan tekstur tertinggi terdapat pada P2 yaitu 3,45±0,67 dan terendah xi pada P4 yaitu 3,05±0,59. Penambahan berbagai leguminosa memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap pH silase pakan lengkap berbasis jerami jagung. Nilai pH tertinggi terdapat pada P1 yaitu 5,08±0,20 dan terendah pada P2 yaitu 4,67±0,13. Penambahan berbagai leguminosa memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan nutrisi berupa BK, BO, PK, LK dan BETN dan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kandungan SK silase pakan lengkap berbasis jerami jagung. Kandungan BK tertinggi terdapat pada P1 yaitu 42,70%±0,7 dan terendah pada P3 yaitu 38,75%±1,11. Kandungan BO tertinggi terdapat pada P1 yaitu 89,39%±0,25 dan terendah pada P4 yaitu 88,31%±0,13. Kandungan PK tertinggi terdapat pada P2 yaitu 13,67%±0,18 dan terendah pada P4 yaitu 12,43%±0,27. Kandungan SK tertinggi terdapat pada P3 yaitu 26,72%±0,26 dan terendah pada P1 yaitu 24,88%±0,63. Kandungan LK tertinggi terdapat pada P2 yaitu 2,85%±0,09 dan terendah pada P1 yaitu 1,89%±0,05. Kandungan BETN tertinggi terdapat pada P1 yaitu 49,18%±0,17 dan terendah pada P3 yaitu 46,74%±0,27. Nilai fleigh pada penelitian ini sebagai penentu kualitas silase pakan lengkap berbasis jerami jagung dengan penambahan berbagai leguminosa berdasarkan kandungan BK dan nilai pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai leguminosa memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) dengan nilai fleigh tertinggi terdapat pada P2 yaitu 101,98±7,62 dan terendah pada P3 yaitu 85,68±13,07. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa silase pakan lengkap berbasis jerami jagung pada P2 dengan penambahan Lecaena leucocephala merupakan perlakuan dengan pengaruh terbaik dibandingkan dengan perlakuan lainnya di tinjau dari kualitas fisik, pH, kandungan nutrisi dan nilai fleigh. Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah menggunakan Leucaena leucecephala pada proses pembuatan silase pakan lengkap karena nutrisinya tergolong tinggi, mudah untuk ditanam dan ketersediannya melimpah.