Strategi Komunikasi Berbasis Kearifan Lokal Dalam Upaya Penguatan Lumbung Pangan (LEUIT) Untuk Menunjang Ketahanan Pangan (Studi Kasus Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)
Main Author: | Pratiwi, Resya Eka |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4822/ |
Daftar Isi:
- Pangan merupakan kebutuhan dasar yang permintaannya terus meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk. Ketahanan pangan merupakan ketersediaan atau kecukupan pangan dan aksesibilitas bahan pangan oleh anggota masyarakat. Pemenuhan ketahanan pangan pedesaan tidak lepas dari adanya kelembagaan lumbung pangan desa yang dapat menampung hasil panen. Lumbung pangan merupakan salah satu kelembagaan yang ada di masyarakat yang telah lama berperan dalam pengadaan pangan terutama dalam musim paceklik. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mendeskripsikan sistem kearifan lokal dalam pengelolaan lumbung padi (leuit) dalam upaya menjamin ketahanan pangan di Kasepuhan Sinar Resmi. 2) Mengidentifikasi cara melestarikan varietas benih lokal di Kasepuhan Sinar Resmi. 3) Mengidentifikasi strategi komunikasi yang dilakukan ketua adat dalam upaya menjaga kearifan lokal di Kasepuhan Sinar Resmi. Penelitian ini dilakukan di Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus pada tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kasepuhan. Sumber data yang digunakan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk kearifan lokal dalam menjaga ketahanan pangan di Kasepuhan Sinar Resmi yaitu dengan cara tetap menjalankan aturan yang telah di tetapkan secara turun temurun diantaranya: konsep Ngaji Diri merupakan falsafah atau pandangan hidup warga Kasepuhan yang diturunkan oleh leluhur yang dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Budaya Pamali (aturan), contohnya aturan dalam pengelolaan pertanian, bahan pangan (padi), penggunaan bahan bangunan, larangan untuk menjual beras dan padi. Selanjutnya budaya gotong royong dalam melakukan proses pertanian yang dilakukan secara bersama-sama seperti penanaman padi serempak, pengurusan irigasi secara bersama-sama dan panen padi bersamaan. Salah satu strategi ketahanan pangan masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi tetap melestarikan leuit. Kehadiran leuit ikut mengatur ketersediaan pangan di desa yang jauh dari perkotaan. Cara melestarikan benih lokal di Kasepuhan Sinar Resmi dengan cara setiap warga wajib menanam padi lokal sebanyak tiga atau lima jenis padi lokal. Tradisi masyarakat Kasepuhan tidak dapat lepas dari peranan Ketua Adat yang menjadi sumber utama informasi. Sikap patuh di masyarakat yang mempengaruhi adalah kuatnya budaya paternalistik yang berkembang di Kasepuhan. Proses komunikasi yang terjadi melalui saluran interpersonal secara tatap muka. Komunikasi di Kasepuhan ini membentuk suatu hubungan komunikasi vertikal yang lebih berorientasi kepada sumber informasi terfokus pada tokoh adat di masyarakat, yang selalu diterima dan dipatuhi oleh masyarakat Kasepuhan sebagai penerima informasi. i ii ii Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini yaitu Peranan dari ketua adat sangat diperlukan untuk meningkatkan varietas benih padi lokal agar tidak punah, ketua adat harus menanamkan kedisiplinan terhadap warga dalam menjaga varietas benih padi. Contohnya memberikan sanksi secara langsung (denda berupa uang) bagi yang melanggar, meskipun sudah ada hukum adat yang telah dipercaya oleh masyarakat.