Pengaruh Teat Spray Menggunakan Jus Daun Beluntas Terhadap Angka Reduktase Dan Tingkat Mastitis Subklinis Berdasarkan California Mastitis Test

Main Author: Kusumastuti, Enjang Puji
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4778/
Daftar Isi:
  • Mastitis merupakan peradangan pada ambing. Faktor penyebab mastitis yaitu ternak/hospes, penyebab peradangan (mikroorganisme) dan lingkungan. Mikroorganisme penyebab mastitis pada umumnya yaitu Streptococcus agalactiae dan Staphylococcus aureus. Mastitis dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar akibat penurunan produksi susu. Mastitis terbagi menjadi dua macam yaitu mastitis klinis dan subklinis. Mastitis subklinis lebih sering terjadi dibandingkan dengan mastitis klinis. Pencegahan mastitis salah satunya dapat dilakukan dengan melakukan teat spray (penyemprotan puting). Penyemprotan puting biasanya menggunakan bahan kimia seperti iodine, chlorhexidiene dan chlorine. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan teat spray salah satunya yaitu daun beluntas. Daun beluntas memiliki senyawa antibakteri sehigga dapat digunakan sebagai bahan teat spray. Jus daun beluntas dapat digunakan sebagai bahan viii teat spray alami untuk meningkatkan angka reduktase dan menurunkan tingkat mastitis subklinis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh teat spray menggunakan jus daun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap angka reduktase dan tingkat mastitis subklinis berdasarkan CMT. Penelitian dilaksanakan di peternakan rakyat anggota KUD Argopuro Kecamatan Krucil dimulai pada tanggal 9 Januari sampai dengan 24 Februari 2017. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 puting dengan tingkat mastitis subklinis 2 berdasarkan CMT dari 15 ekor sapi perah, jus daun beluntas, reagen CMT dan iodine. Skor mastitis terdiri dari negatif, trace, 1, 2 dan 3 yang kemudian diasumsikan menjadi tingkat mastitis subklinis 0, 1, 2, 3 dan 4 agar dapat dianalisis. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah percobaan yang kemudian dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) berdasarkan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 10 ulangan. Apabila diperoleh hasil yang berbeda, maka dilakukan uji Duncan untuk mengetahui perlakuan yang memberi pengaruh terhadap angka reduktase dan tingkat mastitis subklinis. Perlakuan terdiri dari kontrol P0 (iodine 2%), P1 jus daun beluntas (80 gr daun beluntas + 200 ml air), dan P2 jus daun beluntas (100 gr daun beluntas + 200 ml air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) antara pengaruh teat spray terhadap angka reduktase dan tingkat mastitis subklinis berdasarkan CMT. Rataan angka reduktase berturut-turut P0, P1 dan P2 yaitu 275±22,19; 293,57±9,95 dan 306,43±14,91 menit. Teat spray menggunakan jus daun beluntas dapat meningkatkan angka reduktase melebihi kemampuan iodine ix 2%. Peningkatan angka reduktase P0, P1 dan P2 sebesar 13,51%, 35,06% dan 41,5%. Rataan tingkat mastitis berturutturut P0, P1 dan P2 yaitu 1,26±0,37; 1,19±0,38 dan 0,77±0,17. P2 memiliki pengaruh paling tinggi dalam menurunkan tingkat mastitis subklinis sebesar 100% dibandingkan perlakuan lainnya yaitu P0 menurunkan tingkat mastitis sebesar 50% dan P1 72,2%. Teat spray menggunakan jus daun beluntas (100 gr daun beluntas + 200 ml air) dapat meningkatkan angka reduktase dan menurunkan tingkat mastitis subklnis berdasarkan CMT. Jus 100 gr daun beluntas + 200 ml air dapat digunakan sebagai antiseptik alami yang memiliki potensi sama dengan iodine 2%.