Aplikasi Bahan Aktif Biodekomposer Pada Brangkasan Jagung Serta Pengaruhnya Terhadap Sifat Biologi Dan Kimia Tanah
Main Author: | Sitohang, Rivika Fuari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4730/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Dampak penggunaan pupuk anorganik secara intensif sudah mulai dirasakan petani saat ini yaitu kesuburan tanah di Indonesia sudah mulai menurun. Menyadari kondisi kesuburan tanah di Indonesia yang menurun, maka akhir-akhir ini muncul konsep pertanian organik dan berkelanjutan yaitu pengembalian bahan organik ke lahan. Brangkasan jagung merupakan sisa panen hasil pertanian yang saat ini banyak dihasilkan. Seresah atau brangkasan jagung terdiri dari lignoselulosa yaitu 39-47% selulosa, 27%-32% hemiselulosa, dan 3%-5% lignin. Namun tingginya kadar selulosa dan lignin dari bahan organik ini merupakan kendala utama, karena proses dekomposisi secara alami akan berjalan lebih lama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bahan aktif biodekomposer pada brangkasan jagung terhadap sifat biologi tanah dan pengaruh aplikasi bahan aktif biodekomposer pada brangkasan jagung terhadap sifat kimia tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah kaca dan Laboratorium Biologi Tanah BALITTANAH, Bogor pada bulan Januari-Mei 2017. Bahan aktif biodekomposer yang digunakan berasal dari Bacillus sp. dengan strain BK 2.1 dan BK 2.2, Azotobacter 70.2 , Methylobacterium TD-TPB3, Trichoderma sp. dengan strain Triv 13 dan T2. Perlakuan yang digunakan adalah P0 (Kontrol), P1 (Tanah + kompos kontrol), P2 (Tanah + kompos dengan penambahan bahan aktif biodekomposer dan MOL), P3 (Tanah + kompos dengan penambahan bahan aktif biodekomposer), P4 (Brangkasan jagung segar kontrol), P5 (Tanah + brangkasan jagung segar dengan penambahan bahan aktif biodekomposer dan MOL), P6 (Tanah + brangkasan jagung segar dengan penambahan bahan aktif biodekomposer). Sedangkan parameter penelitian yang digunakan adalah sifat biologi tanah (populasi bakteri, populasi jamur, C-mikroba, dan aktivitas dehidrogenase) dan sifat kimia tanah (pH, C-organik, N-total, C/N, KTK, P-Total, P-Tersedia, K-Total, dan K-Tersedia). Percobaan dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan. Analisis data dilakukan menggunakan sidik ragam (ANOVA) dengan Ms. Excel 2010 dan DSAASTAT versi 1.101. Apabila hasil menunjukkan pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan analisa uji lanjut yaitu uji DMRT (Duncan’s Multiple Range Test) pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, aplikasi bahan aktif biodekomposer pada brangkasan jagung berpengaruh nyata terhadap sifat biologi tanah seperti populasi bakteri, populasi jamur, C-mikroba, dan aktivitas dehidrogenase. Perlakuan P5 pada 14 HSI memiliki populasi bakteri, populasi jamur, dan C-mikroba tertinggi berturut-turut 1,28 x 108 cfu.g-1, 3,28 x 103 cfu.g-1, dan 256,36 mg C kg-1. Pada 28 HSI, perlakuan P2 memiliki populasi bakteri dan C-mikroba tertinggi yaitu 6,11 x 107 cfu.g-1 dan 324,83 mg C kg-1. Perlakuan P5 memiliki populasi jamur dan aktivitas dehidrogenase tertinggi yaitu 1,21 x 103 cfu.g-1 dan 5,29 μg/g. Aplikasi bahan aktif biodekomposer pada brangkasan ii jagung berpengaruh nyata pada K-total dan K-tersedia. Akan tetapi, tidak berpengaruh nyata pada nilai pH, C-organik, N-total, C/N, KTK, P-total, dan P-tersedia. P6 (brangkasan jagung dengan bahan aktif biodekomposer) mampu meningkatkan pH 4,14 %, N-total 40 % saat 14 HSI. Sedangkan saat 28 HSI, P6 mampu meningkatkan pH, C-organik, N-total, P-tersedia, P-total, K-total, dan K-tersedia sebesar 8,51 %, 5,66 %, 15,65 %, 15,78 %, 6,75 %, 176,97 %, dan 320,35 % dibanding kontrol. P2 (Kompos dengan bahan aktif biodekomposer + MOL) meningkatkan C-organik 20,95 % saat 14 HSI. Pada 28 HSI, P3 (kompos dengan bahan aktif biodekomposer) meningkatkan C/N 5,17 % dan KTK 4,96 %. P2 dan P3 sama-sama mampu meningkatkan C/N 11,53% dan P3 meningkatkan KTK 14,74 % dibanding kontrol.