Hubungan Body Condition Score Bunting Tua Sapi FH Dengan Bobot Lahir Pedet Dan Produksi Kolostrum

Main Author: Abqori, Moh. Mubadil
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4708/1/Moh.%20Mubadil%C2%A0Abqori.pdf
http://repository.ub.ac.id/4708/
Daftar Isi:
  • Body Condition Score (BCS) adalah suatu metode untuk memberi skor kondisi tubuh yang didasarkan pada estimasi visual timbunan lemak tubuh di bawah kulit sekitar pangkal ekor, tulang punggung, tulang rusuk, dan pinggul. Pengukuran BCS dapat dinilai dengan angka, nilai dari angka 1 sampai angka 5. Kondisi tubuh menggambarkan cadangan lemak yang dapat digunakan sapi perah sebagai energi untuk mengoptimalkan produktivitasnya terutama selama pertumbuhan fetus dan produksi susu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juni sampai Agustus 2016 di Desa Ajung Kecamatan Mangli Kabupaten Jember. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan BCS pada sapi FH bunting tua dengan bobot lahir anak dan produksi kolostrum. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang hubungan BCS pada sapi FH bunting tua dengan bobot lahir anak dan produksi kolostrum. Materi yang digunakan adalah sapi perah FH bunting tua sebanyak 30 ekor dengan umur kebuntingannya 9 bulan dan selanjutnya diambil data nilai BCS. Peralatan yang digunakan gelas ukur untuk mengukur produksi kolostrum dan timbangan gantung untuk mengukur bobot lahir pedet. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode survey dan observasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, sapi perah FH bunting tua. Data selanjutnya ditabulasi dan analisis regresi linier menggunakan program Microsoft Exel untuk menentukan hubungan BCS dengan bobot lahir pedet dan produksi kolostrum. Hasil penelitian ini menunjukkan rata rata BCS pada 30 sapi perah bunting berturut-turut 3 sebanyak 5 ekor, BCS 4 sebanyak 15 ekor dan BCS 5 sebanyak 10 ekor. Hasil lain menunjukkan bahwa tidak ada hubungan nyata antara BCS sapi FH bunting tua dan bobot lahir pedet memiliki koefisien korelasi (r)=0,86 dan koefisien determinasi (R2)= 2,6%. Hubungan BCS sapi FH dan produksi kolostrum yang dihasilkan memiliki hasil koefisien korelasi (r)=0,097 dan koefisien determinasi (R2)=0,94%.