Kajian Aplikasi Urea, Dan Kompos Terhadap Sifat Kimia Tanah Serta Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.) Pada Tanah Terdampak Erupsi Gunung Kelud

Main Author: Agustin, Sri Endah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4694/
Daftar Isi:
  • Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Gunung Kelud memiliki tipe letusan eksplosif sehingga saat terjadinya letusan pada 13 Februari 2014, dampak sebaran abu vulkanik yang mencapai radius 200-300 km menimbulkan kerusakan pada tanaman pertanian, salah satunya di Desa Trisulo Kabupaten Kediri. Tanah terdampak erupsi merupakan tanah yang tertimbun oleh penambahan abu vulkanik dan material pasir yang berdampak negatif pada kesuburan lahan. Sifat kimia tanah terdampak erupsi Kelud menunjukkan pH tanah agak masam dengan nilai 5,95-6,20, C-organik termasuk dalam kriteria rendah dengan nilai 1,53%, kandungan N tergolong rendah sebesar 0,214%. Sehingga kurang efisien jika dilakukan pengelolaan tanah dengan manajemen pemupukan anorganik saja. Oleh karena itu penambahan bahan organik seperti kotoran ayam dan sapi yang dikomposkan agar menyediakan unsur hara yang dapat dimanfaatkan tanaman dalam proses pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengevaluasi pengaruh aplikasi urea, kompos kotoran ayam dan sapi terhadap sifat kimia tanah terdampak erupsi Gunung Kelud (2) mengevaluasi pengaruh aplikasi urea, kompos kotoran ayam, dan sapi terhadap pertumbuhan jagung pada tanah terdampak erupsi Gunung Kelud. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada Mei 2016 hingga Februari 2017. Pengambilan sampel tanah berasal dari Desa Trisulo, Kecamatan Posoklaten, Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari A1 ( 100% Urea), A2 (100% Kompos kotoran ayam), A3 (100% Kompos kotoran sapi), A4 (50% Urea + 50% Kompos kotoran ayam), dan A5 (50% Urea + 50% Kompos kotoran sapi). Variabel pengamatan meliputi pH, N-total, C-organik, C/N rasio, KTK, KB tanah serta tinggi tanaman, dan jumlah daun tanaman jagung. Hasil penelitian diuji dengan ANOVA untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan, apabila didapatkan pengaruh nyata diuji dengan DMRT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dan korelasi untuk mengetahui keeratan antar parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi kompos kotoran ayam dan sapi masing-masing dosis 100% (12,27 ton ha-1 dan 18,73 ton ha-1) berpengaruh nyata meningkatkan pH dan KTK tanah terdampak erupsi Gunung Kelud dibandingkan penggunaan 100% Urea dan dapat mensubtitusi penggunaan 50% Urea. Sedangkan untuk nilai N-total tanah, hanya aplikasi 100% (12,27 ton ha-1) kompos kotoran ayam yang dapat mensubtitusi 50% Urea. Aplikasi kompos kotoran ayam dan sapi masing-masing dosis 100% (12,27 ton ha-1 dan 18,73 ton ha-1) berpengaruh nyata meningkatkan jumlah daun tanaman jagung, dan dapat mensubtitusi penggunaaan 100% (288 kg ha-1) Urea, meskipun jumlah daun tertinggi didapatkan pada dosis kombinasi 50% Urea dan 50% Kompos kotoran ayam.