Uji Toksisitas Akut (Lc50-96jam) Logam Berat Kadmium (Cd) pada Salinitas yang Berbeda terhadap Mortalitas Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)
Main Author: | Musyarofah, Lailatul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4660/ |
Daftar Isi:
- Peningkatan jumlah industri memberikan dampak meningkatnya jumlah limbah di lingkungan. Kadmium merupakan salah satu bahan utama atau tambahan materi yang sering digunakan dalam industri. Beberapa perairan di Indonesia telah tercemar kadmium. Besarnya potensi lahan perairan tawar yang dimiliki, adanya kesulitan mendapatkan air tawar pada musim-musim tertentu di daerah pesisir merupakan pertimbangan utama berkembangnya model budidaya desalinasi. Penurunan salinitas karena adanya proses desalinasi, akan menyebabkan peningkatan daya toksik logam berat dan tingkat bioakumulasi logam berat semakin besar. Udang vaname merupakan salah satu organisme euryhaline yang dapat dijadikan sebagai bioindikator. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan nilai toksisitas akut (LC50-96 jam) logam berat kadmium pada salinitas yang berbeda terhadap mortalitas udang vaname. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Maret sampai 30 April 2017 di Laboratorium Basah Divisi Kesehatan Ikan dan Lingkungan UPT. PBAP Bangil. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan mengadakan observasi di bawah kondisi buatan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 tahap uji yaitu uji pendahuluan dan uji sesungguhnya. Uji pendahuluan dilakukan untuk mengetahui ambang atas dan bawah yang akan digunakan pada uji sesungguhnya. Pada uji sesungguhnya konsentrasi yang digunakan sesuai dari hasil uji pendahuluan yaitu ambang atas 1 ppm dan ambang bawah 0,1 ppm, lalu digunakan konsentrasi berdasarkan tabel Rand yang didapatkan hasil konsentrasi yaitu, 0,18 ppm; 0,32 ppm; 0,65 ppm dan 0 ppm (kontrol). Salinitas yang digunakan adalah 5 ppt dan 25 ppt. Hasil uji mortalitas udang vaname yang terpapar logam berat kadmium yaitu, pada salinitas 5 ppt dihasilkan data, kontrol (0 ppm) = 0%; 0,18 ppm = 40%; 0,32 ppm = 90% dan 0,65 ppm = 100%. Pada salinitas 25 ppt dihasilkan data, kontrol (0 ppm) = 0%; 0,18 ppm = 10%; 0,32 ppm = 20% dan 0,65 ppm = 50%. Hasil uji statistik ANOVA dengan α = 1% menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan untuk perbedaan tingkat konsentrasi dan perbedaan salinitas, juga terjadi interaksi antar kedua faktor. Nilai LC50-96 jam yang didapatkan dari analisis probit pada salinitas 5 ppt sebesar 0,17 ppm dan 25 ppt sebesar 0,68 ppm. Hasil kualitas air didapatkan kisaran antara lain, pH 5 ppt berkisar 8,6-8,9 dan 25 ppt berkisar antara 8,3-8,6; suhu 5 ppt berkisar 28,0-29,0°C dan 25 ppt berkisar 28,5-29,0°C; DO 5 ppt berkisar 5,02-7,35 mg/L dan 25 ppt berkisar 5,00-7,35 mg/L. Dari hasil tersebut kisaran kualitas air termasuk normal. Kesimpulan dari hasil penelitian yaitu, perbedaan tingkat konsentrasi dan perbedaan salinitas berpengaruh terhadap tingkat mortalitas, juga terjadi interaksi antar kedua faktor. Nilai toksisitas akut (LC50-96 jam) logam berat kadmium terhadap mortalitas udang vaname pada salinitas 5 ppt sebesar 0,17 ppm dan pada salinitas 25 ppt sebesar 0,68 ppm. Salinitas yang lebih rendah berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah mortalitas yang selanjutnya menyebabkan penurunan nilai LC50. Saran yang diberikan, perlu adanya pertimbangan kembali mengenai sistem budidaya desalinasi pada tambak udang vaname.