Status Mikronuklei Dan Makronuklei Sel Darah Ikan Kerapu Cantang (Epinephelus spp.) Yang Diinveksi Viral Nervous Necrosis (VNN) Pada Bak Pemeliharaan Dengan Treatment Chlorella Vulgaris
Main Author: | Sanjaya, Aji |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4657/ |
Daftar Isi:
- Usaha perikanan di Indonesia saat ini yang telah berkembang cukup pesat khususnya ikan laut. Salah satu komoditas yang masih manjadi komoditas unggulan adalah ikan kerapu (Grouper). Ikan kerapu semakin digalakkan sejalan dengan bertambahnya permintaan ikan kerapu, baik untuk memenuhi dalam negeri khususnya dalam melayani permintaan hotel-hotel dan restoran bertaraf internasional, maupun sebagai komoditas eksport yang akhir-akhir ini semakin besar permintaannya dalam bentuk hidup (Rifai dan Horhoruw, 2016). Pada tahun 2010 pertama kali di Indonesia diproduksi ikan hasil hibridisasi antara ikan Kerapu Macan betina dan ikan Kerapu Kertang jantan yang dinamakan dengan Kerapu Cantang (Macan-Kertang) di Balai Pengembangan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana status mikronuklei dan makronuklei sel darah ikan kerapu Cantang (Epinephelus spp.) yang terinveksi Viral Nervous Necrosis (VNN) pada kolam pemeliharaan dengan treatment alga hijau yaitu Chlorella vulgaris. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan eksperimental, dimana prosedur prenelitian ini meliputi kultur C. vulgaris, perhitungan kepadatan sel, ekstraksi VNN, aklimatisasi, treatment penelitian (C2 = Treatment C. vulgaris, 102; C4= Treatment C. vulgaris 104; C6= Treatment C. vulgaris, 106; CV2= Treatment C. vulgaris, 102 + VNN; CV4= Treatment C. vulgaris 104 + VNN; CV6= Treatment C. vulgaris, 106 + VNN; V = Treatment VNN; K = Kontrol), analisis lau kualitas air, kelangsungan hidup (SR), dan analisis kualitas Mikronuklei dan Makronuklei. Hasil kelimpahan rata-rata pada setiap treatment adalah: C2: 2,8 x 102 sel/mL, C4: 53,30 x 104 sel/mL, C6: 1,25 x 106 sel/mL, CV2: 2,17 x 102 sel/mL, CV4: 48,09 x 104 sel/mL dan CV6: 1,11 x 106 sel/mL. Berdasarkan jumlah Mikronuklei dan Makronuklei cenderung tinggi pada perlakuan yang diinveksi VNN karena Chlorella vulgaris berpengaruh terhadap status Mikronuklei dan makronuklei sel darah ikan kerapu akan tetapi tidak berbeda nyata. Analisis kualitas air meliputi suhu, pH, DO dan salinitas. Kisaran suhu adalah C2: 24,30C; C4: 24,20C; C6: 24,20C; CV2: 24,20C; CV4: 24,20C; CV6: 24,30C; K: 24,50C; dan V: 24,40C. Kisaran pH adalah C2: 7,8; C4: 7,9; C6: 7,8; CV2: 7,8; CV4: 7,8; CV6: 7,8; V: 7,7; dan K: 7,8. Kisaran DO pada masing-masing adalah C2: 5,54 mg/L; C4: 5,65 mg/L; C6: 5,72 mg/L; CV2: 5,56 mg/L; CV4: 5,61 mg/L; CV6: 5,60 mg/L; K: 5,45 mg/L; dan V: 5,30 mg/L. Kisaran salinitas adalah C2: 33 ppt; C4: 32 ppt; C6: 33 ppt; CV2: 33 ppt; CV4: 32 ppt; CV6: 33 ppt; K: 34 ppt; dan V: 32 ppt. Secara keseluruhan, kualitas air mengalami fluktuasi dibeberapa parameter, akan tetapi masih dalam batas yang mampu ditolerir oleh ikan kerapu cantang.