Studi Pengaruh Waktu Distilasi Terhadap Profil Komponen Minyak Atsiri Biji Jintan Putih (Cuminum cyminum L.) dan Aktivitasnya Sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus

Main Author: Pramana, Firanda Andy
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4642/
Daftar Isi:
  • Minyak atsiri mempunyai aktivitas antibakteri. Salah satu minyak atsiri Indonesia yang berpotensi sebagai antibakteri adalah minyak atsiri dari tanaman jintan putih (Cuminum cyminum L.). Informasi tentang standar kualitas minyak atsiri masih belum diketahui. Hal tersebut menjadi dasar penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil komponen minyak atsiri jintan putih, dan aktivitasnya sebagai antibakteri S. aureus. Minyak atsiri jintan putih pada penelitian ini diperoleh menggunakan metode distilasi uap dengan variasi waktu 5, 7, dan 9 jam. Karakterisasi sifat fisik minyak atsiri jintan putih dilakukan berdasarkan warna, aroma, wujud, penentuan berat jenis, dan indeks bias. Identifikasi komponen minyak atsiri jintan putih dilakukan menggunakan Kromatografi Gas-Spektrometri Massa (KG-SM), dan uji aktivitas antibakteri S. aureus terhadap minyak atsiri jintan putih menggunakan metode difusi cakram. Minyak atsiri jintan putih yang diperoleh berupa cairan berwarna kuning muda. Rendemen tertinggi (0,89%) diperoleh dari hasil distilasi 7 jam. Hasil analisis KG-SM menunjukkan minyak atsiri jintan putih dengan waktu distilasi 5, 7, dan 9 jam menghasilkan berturut-turut 13, 12, dan 11 senyawa. Kadar cuminaldehid tertinggi (62,50%) sebagai senyawa utama minyak atsiri jintan putih diperoleh pada hasil distilasi uap 5 jam. Aktivitas antibakteri Staphylococcus aureus dari minyak atsiri jintan putih tertinggi (32 mm) diperoleh pada hasil distilasi 5 jam, dan 7 jam. Waktu distilasi mempengaruhi rendemen, profil komponen, dan aktivitas antibakteri S. aureus terhadap minyak atsiri jintan putih.