Kajian Hubungan Kemantapan Agregat Dengan Konduktifitas Hidraulik Jenuh Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan Di Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang

Main Author: Isnawati, Neni
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4640/
Daftar Isi:
  • Sistem penggunaan lahan merupakan sistem yang memanfaatkan potensi suatu lahan untuk memenuhi kebutuhan. Perbedaan penggunaan lahan akan memiliki sifat-sifat baik kualitatif maupun kuantitatif yang berbeda pula diantaranya kualitas tanah. Kandungan C-Organik tanah adalah salah satu dampak dari perbedaan penggunaan lahan. Jumlah masukan bahan organik akan mempengaruhi proses agregasi pada tanah. Tingkat tinggi rendahnya masukan bahan organik dan kemantapan agregat akan mempengaruhi nilai berat isi. Semakin tinggi nilai bahan organik dan kemantapan agregat akan menurunkan nilai berat isi, sehingga nilai porositas akan meningkat. Konduktifitas hidraulik jenuh tanah sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya porositas. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Mengetahui nilai kemantapan agregat tanah pada berbagai penggunaan lahan, 2) Mengetahui nilai konduktivitas hidraulik jenuh (KHJ)/permeabilitas tanah pada berbagai penggunaan lahan, 3) Mengetahui hubungan antara kemantapan agregat tanah dengan Konduktifitas hidraulik jenuh tanah (KHJ). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016-Mei 2017 di Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Metode pelaksanaan terdiri dari persiapan dan survey lokasi penelitian, pengambilan sampel tanah, analisa sifat tanah, analisa data. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 penggunaan lahan yakni hutan lindung (HL), hutan produksi (HP), perkebunan (P) dan tegalan (T). Setiap penggunaan lahan dilakukan 3 ulangan dan 3 kedalaman yakni 0-20cm, 20-40cm, 40-60cm. Parameter yang diamati yakni tekstur, berat isi, porositas, C-organik, struktur, kemantapan agregat, dan konduktifitas hidraulik jenuh tanah. Analisa data menggunakan Rancangan Acak Kelompok, korelasi untuk mengetahui hubungan antar sifat dan regresi untuk mengetahui keeratannya. Hasil dari penelitian ini kemantapan agregat memiliki klas sangat stabil sekali, sangat stabil, dan stabil. Kemantapan agregat tertinggi terdapat pada penggunaan lahan hutan lindung, disusul berturut-turut hutan produksi, perkebunan dan tegalan. Nilai konduktifitas hidraulik jenuh tanah tertinggi terdapat pada penggunaan lahan hutan lindung, disusul berturut-turut hutan produksi, perkebunan dan tegalan. Hubungan anatara kemantapan agregat dan konduktifitas hidraulik jenuh tanah memiliki hubungan yang erat yaitu r= 0,64, dan kemantapan agregat mempengaruhi konduktifitas hidraulik jenuh tanah sebesar 40,5%.