Analisis Konstruksi Alat Tangkap Purse Seine (Pukat Cincin) Di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Perikanan (P2SKP) Tamperan Pacitan Jawa Timur

Main Author: Ardhian, Deta Fajar
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4599/
Daftar Isi:
  • Pada Pelabuhan Tamperan terdapat enam jenis alat tangkap yang masih beroperasi yaitu purse seine, handline, krendet, pancing tonda, gillnet, payang. Alat tangkap yang mendominasi di Pelabuhan Tamperan adalah alat tangkap handline sebanyak 78 unit sedangkan purse seine hanya terdapat 41 unit. Purse seine di Tamperan mempunyai efektifitas cukup tinggi dan alat tangkap tersebut menjangkau zona ikan pelagis besar, diduga konstruksi alat tangkap telah dimodifikasi untuk mendapatkan ikan pelagis besar yang bernilai ekonomis tinggi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini mengambil tema tentang konstruksi alat tangkap purse seine yang terdapat di Pelabuhan Tamperan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui konstruksi purse seine yang digunakan, kedua menganalisis gaya Hidrostatis yang terdapat pada setiap bagian alat tangkap dan ketiga membandingkan dengan standar baku Nasional Indonesia (SNI) tentang konstruksi purse seine apakah telah sesuai atau belum sesuai. Konstruksi yang digunakan pada Pelabuhan Tamperan memiliki komponen yang sama dengan komponen purse seine pada umumnya yaitu Jaring, Jaring penguat, tali ris atas, tali ris bawah, tali pelampung, tali pemberat, tali kerut, tali cincin, pelampung, pemberat, dan cincin. Jaring purse seine memiliki panjang jaring 270 meter dengan kedalaman yang bervariasi pada jaring kantong dengan kedalaman 80 meter, badan jaring 130-140 meter dan jaring sayap 140 meter. Hasil analisis alat tangkap purse seine menggunakan dua sampel, pada sampel pertama memiliki extra bouyancy sebesar 29% dan pada sampel kedua sebesar 35%, hasil kedua sampel memiliki daya apung yang baik sesuai dengan yang dikemukakan Friedman (1988), daya apung purse seine yang baik sekitar 25%- 35%. Hasil perbandingan konstruksi dilapang dengan standar baku Indonesia dari segi perbandingan konstruksi tidak sesuai, namun pada material hanya beberapa yang tidak sesuai seperti tali kerut, simpul jaring dan ukuran mata jaring. Adanya penelitian lebih lanjut tentang analisis konstruksi alat tangkap purse seine dan pengaruh konstruksi terhadap hasil tangkapan agar dapat diketahui efesiensi dari konstruksi alat tangkap purse seine. Perlu adanya pengawasan dan penyuluhan tentang konstruksi alat tangkap karena dihawatirkan sudah banyak pembuat jaring yang memodifikasi alat tangkap untuk meningkatkan hasil tangkapan.