Upaya Peningkatan Produksi Tanaman Jagung Pulut (Zea mays Ceratina) di Lahan Kering Dengan Pemanfaatan Limbah Ikan TTC (Tuna, Tongkol, Cakalang) Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur
Main Author: | Lonameo, Eber |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4593/1/Bagian%20Depan.pdf http://repository.ub.ac.id/4593/2/BAB%20I.pdf http://repository.ub.ac.id/4593/3/BAB%20II.pdf http://repository.ub.ac.id/4593/4/BAB%20III.pdf http://repository.ub.ac.id/4593/5/BAB%20IV.pdf http://repository.ub.ac.id/4593/6/BAB%20V.pdf http://repository.ub.ac.id/4593/7/Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.ub.ac.id/4593/ |
Daftar Isi:
- Kesuburan tanah yang rendah sangat berpengaruh terhadap produksi suatu tanaman. Produksi tanaman jagung di Kabupaten Sikka mengalami penurunan yang cukup besar dimana rata-rata penurunan sebesar 7051 ton pada tahun 2013-2014 yang disebabkan karena rendahnya kesuburan kimia tanah. Penurunan produksi ini dapat diatasi dengan cara pemanfaatan limbah ikan yang berada di pasaran dan yang terdapat pada perusahaan-perusahaan ikan. Limbah ikan memiliki berbagai unsur hara makro seperti N, P, K yang dapat digunakan apabila mengalami perombakan atau mineralisasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aplikasi limbah ikan terhadap kesuburan kimia tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman jagung pulut. Penelitian ini dilaksanakan di Kab. Sikka Nusa Tenggara Timur, dengan tujuan untuk melihat pengaruh limbah ikan TTC terhadap kesuburan dan produksi tanaman jagung. Percobaan yang dilakukan adalah percobaan lapangan dengan rancangan yang digunakan adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan tiga ulangan dan tujuh perlakuan, adapun perlakuan sebagai berikut : P0 = tanpa pemberian limbah ikan, P1 = PCLI (500 liter/ha), P2 = PCLI (1000 liter/ha), P3 = PCLI (1500 liter/ha), P4 = PPLI (316 kg/ha), P5 = PPLI (632 kg/ha), P6 = PPLI (947 kg/ha). Variabel penelitian yang diamati adalah N, P, K, pH, KTK, C-organik, serapan N, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, jumlah baris, berat tongkol+kelobot dan berat tongkol tanpa kelobot. Hasil penelitian menunjukan aplikasi limbah ikan berpengaruh terhadap BOT dengan nilai tertinggi terdapat pada P4 (PPLI = 316 kg/ha), pH dengan nilai tertinggi terdapat pada P1 (PCLI = 500 liter/ha), P5 (PPLI = 632 kg/ha), P6 (PPLI = 947 kg/ha), KTK dengan nilai tertinggi terdapat pada P5 (PPLI = 632 kg/ha), N-total dengan nilai tertinggi terdapat pada P5 (PPLI = 632 kg/ha), P-total dengan nilai tertinggi terdapat pada P5 (PPLI = 632 kg/ha), K-total dengan nilai tertinggi terdapat pada P3 (PCLI = 1500 liter/ha), N-tersedia dengan nilai tertinggi terdapat pada P5 (PPLI = 632 kg/ha) untuk 25 HST dan P3 (PCLI 1500 liter/ha) untuk 45 HST, serapan nitrogen dengan nilai tertinggi terdapat pada P5 (PPLI = 632 kg/ha), berat tongkol + kelobot dan berat tongkol tanpa kelobot dengan nilai tertinggi terdapat pada P6 (PPLI = 947 kg/ha), panjang tongkol dan jumlah baris dengan nilai tertinggi terdapat pada P6, tinggi tanaman dan jumlah daun dengan nilai tertinggi terdapat pada P5 (PPLI = 632 kg/ha). Kesimpulan dari penelitian ini adalah aplikasi limbah ikan mampu memberikan peningkatan terhadap sifat kimia tanah (N, P, K, pH, KTK, C-organik) dan mampu memberikan peningkatan pertumbuhan dan produksi (serapan N, tinggi tanaman, jumlah daun, panjang tongkol, jumlah baris, berat tongkol+kelobot dan berat tongkol tanpa kelobot) dimana rata-rata terbaik terdapat pada P5 (632 kg/ha)