Dominasi PDI-P di Kota Blitar Tahun 1999-2014
Main Author: | Alam, Alfan Taufieq Syah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/4585/ |
Daftar Isi:
- Dominasi PDI-P di Kota Blitar akan legislatif dan eksekutif sejak tahun 1999-2014, menjadi salah satu bukti bahwa PDI-P berhasil mengambil partisipasi masyarakat Kota Blitar yang sebelumnya dikuasai oleh Partai Golkar selama masa orde baru. PDI-P menjadi satu-satunya partai di Kota Blitar yang mempunyai massa yang sangat sulit untuk dipengaruhi oleh partai lain, sehingga kekuataan PDI-P sulit ditandingi oleh partai lain di Kota Blitar. Dominasi tersebut bisa dilihat dengan adanya perolehan 10 kursi dari total 23 kursi pada tahun 1999 di legisltatif. Meskin ada penurunan dalam pada dua periode berikutnya yaitu tahun 2004 dan 2009, tetapi hal itu tidak merubah dominasi PDI-P dalam legislatif. Selanjutanya pada tahun 2014 PDI-P mempu mmperoleh 10 kursi dari total 25 kursi di legislatif. Selain itu kemenangan PDI-P juga terlihat dalam kemenangan perebutan kursi kepala daerah tahun 2000 hingga saat ini. Dalam dominasi PDI-P di Kota Blitar ada sedikit perbedaan dengan dominasi yang terjadi di kota lain atau partai lain. Yaitu adanya organisasi tanpa bentuk bernama Kawula Alit yang menjadi lumbung suara bagi PDI-P. Sementara itu pemilu pada tahun 2004 dan 2009 suara PDI-P sedikit berkurang karena munculnya partai-partai baru yang mengikuti pemilu. Eksistensi PDI-P selama empat periode pemilihan umum membuat peneliti berhasrat untuk melakukan kajian tentang PDI-P di Kota Blitar. Selanjutnya peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk melakukan kajian ini. Dengan teori Giovanni Sartoti tentang partai dominan, yaitu adanya kontestasi pemilu dibawah egaliter, adanya kemenangan minimal tiga periode pemilu, dan suara mayoritas dalam legislatif. Berdasarkan kajian teori Giovanni Sartori peneliti menggunanakan tipologi partai dominan sebagai tinjauan lebih dalam tentang dimensi tipologi partai dominan. Sebagai hasilnya ada tiga dimensi yang akan peniliti kaji, yaitu dimensi kontestasi, dimensi legislatif, dan dimensi eksekutif. Pertama, dominasi PDI-P dalam kontestasi pemilu di Kota Blitar sejak tahun 1999-2014. Kedua, dominasi PDI-P dalam legislatif , dan ketiga dominasi PDI-P dalam eksekutif. Legislatif yang menjalankan fungsi pengawasan akan kinerja eksekutif menjadi kajian yang penting karena penguasaan PDI-P sebagai partai pemenang. Semantara penguasaan eksekutif oleh PDI-P dalam penyelenggaran pemerintahan sangat penting karena berhubungan dengan pengambilan keputusan-keputusan. Selain dominasi dari ketiga dimensi tersebut peneliti akan menyajikan beberapa faktor yang mempengaruhi eksisteni PDI-P di Kota Blitar. Pertama, faktor historis tentang sejarah kehiduapan Ir. Soekarno sebagai Bapak Proklamator di Kota Blitar. Kedua, jenis perilaku pemilih yang ada di Kota Blitar. Perilaku pemilih tersebut sangat berpengaruh dalam perolehan suara PDI-P di Kota Blitar. Ketiga, adanya organisasi yang menjadi mesin partai dalam memperoleh suara dalam pemilihan umum. Dari paparan diatas peneliti mengkaji akan jalannya pemerintahan Kota Blitar yang notabene di dominasi oleh PDI-P.