Proses Transfer Pembelajaran Teknologi Budidaya Pertanian Padi Organik Melalui Kontak Tani Studi Kasus Petani Organik (Dusun Patoman, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi)

Main Author: Dewanti, Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4514/
Daftar Isi:
  • Program dunia yang saat ini sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa yaitu Sustainable Development Goals (SDGs) yang beberapa tujuannya berkaitan dengan bidang pertanian berkelanjutan. Beberapa tujuan yang berkaitan dengan pertanian berkelanjutan yaitu pengentasan kemiskinan dengan keamanan pangan dan nutrisi yang tepat dengan pertanian berlanjut, konsumsi dan produksi yang berkelanjutan dan pemeliharaan ekosistem darat. Beberapa tujuan tersebut juga didukung dan berpengaruh terhadap pemerintah baik nasional maupun regional khususnya wilayah Indonesia. Program pertanian organik yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2010 memberikan kesempatan yang baik bagi petani salah satunya kontak tani kelompok tani Sumber Urip. Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk mengetahui inovasi tentang konsep pertanian organik pada umumnya dan khususnya. Keterlibatan kontak tani dalam pelatihan tersebut akan memberikan dampak yang baik bagi petani anggota dan masyarakat petani lain dalam memberikan atau mentransfer pembelajaran yang didapat kontak tani. Kontak tani yang nantinya akan menjadi pendamping dari petani dalam pembelajaran, bisa dijadikan sebagai penyuluh swadaya berdasarkan Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Perkebunan. Pembelajaran oleh kontak tani akan disampaikan dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan keterlibatan petani secara langsung dengan tujuan pembelajaran inovasi dapat diterima dengan baik oleh petani. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan konsep budidaya pertanian organik yang dipelajari oleh kontak tani dan petani; mendeskripsikan peran kontak tani dalam transfer pembelajaran sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam kelompok tani dan mendeskripsikan penggunaan media komunikasi dan kendala yang ditemukan selama proses transfer pembelajaran konsep budidaya pertanian organik. Lokasi penelitian berada di Dusun Patoman, Desa Watukebo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi yang dilakukan selama bulan November-Desember 2016. Jenis dan desain penelitian yang digunakan yaitu penelitian studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Penentuan partisipan dalam penelitian dilakukan dengan teknik purposive (sengaja) dengan menggunakan key informant (petani kunci) sebagai gate keeper (pembuka gawang) dalam mencari informasi. Pengambilan data dilakukan dengan observasi tidak partisipasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan proses analisis data reduksi, penyajian dan verifikasi data. Keabsahan data yang dilakukan dengan mengaitkan antara kondisi di lapang dengan dokumentasi yaitu dengan teknik Triangulasi data sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transfer pembelajaran yang dilakukan oleh kontak tani memberikan pemahaman terkait konsep LeSOS dan ii implementasi petani yang berbeda. Konsep budidaya pertanian padi organik yang dilakukan yaitu terdiri dari (1) pengolahan lahan dengan pupuk organik dan fermentasi jerami dengan EM 4, (2) benih yang digunakan terdapat empat jenis yaitu IR 64, Ciherang, Situbagendid, dan Tuwuti; perendaman benih dilakukan dengan Korin untuk mencegah adanya jamur; dan persemaian dilakukan dengan manual atau dengan media tanam tray atau dabog, (3) penanaman bibit harus dengan menggunakan metode SRI dan sistem tanam jajar legowo 5:1, (4) pestisida yang digunakan yaitu bakteri merah (untuk wereng dan penggerek batang), korin (untuk jamur) dan ferti (untuk penggerek batang), (5) pemupukan sebagai perawatan tanaman padi menggunakan pupuk organik dan mikroorganisme lokal (mol) apabila dipelukan, (6) tanaman pembatas atau pagar menggunakan tanaman bunga-bungaan (bunga matahari dan pacar air), tanaman palawija (jagung) dan tanaman hortikultura (terung, kenikir dan sebagainya), dan (7) irigasi yang digunakan harus menggunakan filter dengan indikator yang digunakan yaitu tanaman enceng gondok, batu bata atau arang dan ikan untuk mengetahui kondisi kontaminasi air terhadap residu kimia. Kontak tani dalam transfer pembelajaran konsep budidaya pertanian organik berperan berbeda-beda pada ketujuh konsep budidaya padi organik. Peran kontak tani berdasarkan kegiatan yang dilakukan bersama petani yaitu sebagai fasilitator, pendidik, perwakilan masyarakat dan peran teknis. Kontak tani berperan dalam setiap komponen budidaya pertanian organik. Selain itu, berdasarkan kegiatan yang dilakukan bersama petani, kontak tani bisa sebagai penyuluh swadaya dalam kegiatan transfer pembelajaran kali ini. Hal tersebut dikarenakan secara mandiri berjuang mengajak petani untuk ikut dan praktik langsung tentang budidaya padi organik berdasarkan syarat yang sudah ditentukan oleh pemerintah. Selama proses pembelajaran, kontak tani bersama dengan petani anggota menggunakan komunikasi interpersonal bersama kelompok kecil dari petani. Komunikasi tersebut bersifat partisipatif dengan pendekatan bottom up (bawah ke atas) dan learning by doing (praktik lapang). Media komunikasi yang digunakan yaitu telepon untuk mencari informasi dengan mitra kerja kontak tani. Surat edaran digunakan untuk mengundang petani dalam pertemuan rutin dan demplot digunakan sebagai bukti kepada petani serta komunikasi tatap muka dan kelompok untuk mempermudah kontak tani dalam menyampaikan informasi kepada petani. Kendala yang ditemukan petani yang belum menerima budidaya oganik dengan pertimbangan akses jalan usahatani yang masih sulit dijangkau petani. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa pertanian padi organik memberikan banyak manfaat dan keuntungan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan petani.