Efektivitas Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani “Pertiwi” Dalam Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan Melalui Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang

Main Author: Fahrizza, Irfan
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4483/
Daftar Isi:
  • Pembangunan pada sektor pertanian telah dimulai sejak masa orde baru. Program pembangunan pertanian yang dikenal saat itu adalah Revolusi Hijau. Pada tahun 1984, Indonesia berhasil melakukan swasembada beras melalui program Revolusi Hijau. Kesuksesan Revolusi Hijau ternyata memiliki dampak negatif yang hingga kini masih dirasakan. Revolusi Hijau yang selalu menekankan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani, ternyata bersifat tidak ramah lingkungan dan kurang memperhatikan martabat petani. Upaya pemerintah untuk memperbaiki sistem pertanian di Indonesia terus dilakukan. Pemerintah telah menyusun program pemberdayaan untuk membentuk sistem pertanian berlanjut (Sustainable Agriculture) dengan mengedepankan faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Program tersebut adalah Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Sasaran dari program ini adalah kaum perempuan melalui kelompok wanita tani. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Malang telah menerapkan program KRPL sejak tahun 2012. Salah satu desa yang sedang menerapkan program KRPL adalah Desa Kucur, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Program KRPL di Desa Kucur diimplementasikan pada Kelompok Wanita Tani “Pertiwi” sejak tahun 2016 dengan didampingi oleh penyuluh. KWT Pertiwi memiliki keunikan tersendiri dalam menerapkan Program KRPL dibandingkan KWT lain yang ada di Kabupaten Malang. Melalui Program KRPL, KWT Pertiwi mencoba untuk memandirikan kelompok dengan pelatihan budidaya tanaman organik secara bersama-sama pada sebuah greenhouse. Berdasarkan pemaparan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis efektivitas dari pemberdayaan kelompok wanita tani Pertiwi melalui Program Kawasan Rumah Pangan Lestari, dan (2) Menganalisis dampak pemberdayaan kelompok wanita tani Pertiwi terhadap pertanian berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan dua jenis pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif atau kombinasi (mix method). Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini digunakan untuk menjawab tujuan mengenai efektivitas program KRPL. Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab tujuan mengenai dampak program KRPL. Penelitian ini menggunakan metode sensus, dimana seluruh populasi atau anggota KWT Pertiwi dijadikan sebagai subyek penelitian atau sampel. Jumlah anggota dan pengurus dari KWT Pertiwi adalah sebanyak 21 orang. Oleh karena itu, responden atau informan yang dijadikan objek penelitian ini adalah seluruh anggota KWT Pertiwi yang berjumlah 21 orang dan 5 key informan. Teknik analisis untuk menjawab tujuan yang pertama merupakan analisis berdasarkan pendapat dan pikiran yang diperoleh dari hasil wawancara dengan instrumen kuisioner dan disajikan dalam bentuk deskriptif sebagai hasil dari ii pengkategorian menggunakan skala likert. Untuk menganalisis efektivitas program tersebut, maka digunakan metode statistik sederhana dengan cara membagi nilai realisasi kegiatan program tersebut dengan nilai target atau tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan teknik analisis untuk menjawab tujuan penelitian mengenai dampak program menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Pertiwi melalui Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) sudah berjalan cukup efektif. Hal ini dibuktikan dengan persentase efektivitas yang memiliki nilai sebesar 76,34%. Persentase nilai tersebut merupakan hasil analisis melalui berbagai macam indikator, yaitu sosialisasi program, keikutsertaan anggota, ketepatan sasaran, pelaksanaan program, pemantauan program, serta kepuasan anggota KWT Pertiwi terhadap Program KRPL. Selain itu, hasil peneletian juga menunjukan bahwa Program KRPL yang dilaksanakan oleh KWT Pertiwi memiliki beberapa dampak positif terhadap pertanian berkelanjutan yang memiliki tiga pilar, yaitu tidak merusak lingkungan, secara sosial dan budaya sesuai dengan masyarakat, serta layak secara ekonomi. Program tersebut berdampak cukup baik terhadap lingkungan dan keadaan sosial KWT Pertiwi. Namun, Program KRPL belum berpengaruh positif secara nyata terhadap keadaan ekonomi KWT Pertiwi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan anggota KWT Pertiwi sebaiknya lebih aktif lagi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Baik ketika terdapat penyuluhan secara teori, maupun secara praktik langsung di greenhouse, dan apabila terdapat penjelasan yang kurang dimengerti, sebaiknya langsung ditanyakan kepada penyuluh. Selain itu, Kelompok Wanita Tani Pertiwi sebaiknya menerapkan sistem pertanian organik dengan konsisten agar Program KRPL dapat berdampak positif terhadap pertanian berkelanjutan. Sistem pertanian organik akan memiliki dampak yang sangat baik terhadap keadaan lingkungan, sosial, dan ekonomi petani apabila diterapkan dalam jangka panjang dan terus-menerus.