Budaya Slametan Penyambutan Haji (Hajian Pada Masyarakat Dusun Ngepeh, Desa Rejoagaung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang)

Main Author: Kresnadi, Arsenda Andre
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4476/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini menghaji mengenai budaya slametan penyambutan Haji yang berada di Dusun Ngepeh, Keamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan dan mendiskripsikan bagaimana slametan penyambutan Haji yang merupakan budaya dari masyarakat muslim Dusun Ngepeh juga diikuti oleh masyarakat Dusun Ngepeh yang beragama non muslim. Seperti yang diketahui sebelumnya Dusun Ngepeh mempunyai masyarakat dengan keberagaman agamanya, yaitu Islam, Kristen dan Hindu. Fenomena keberagaman yang terjadi dalam slametan penyambutan Haji ini yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini. Penelitian ini akan menggunakan konsep-konsep dari Pierre Bourdieu sebagai kerangka analisisnya. Penggunaan konsep Bourdieu ini mempertimbangkan beberapa konsepnya, seperti modal-modal yang ada dalam masyarakat Dusun Ngepeh. Yaitu modal budaya, modal sosial, modal ekonomi dan modal simbolik. Modal-modal itu yang nantinya akan dipertaruhkan dalam ranah masyarakat Dusun Ngepeh pada praktik penyambutan Haji. Modal-modal ini yang nantinya akan membentuk persepsi, apresiasi, dan aksi yang pada akhirnya akan membentuk habitus. Proses ini yang akan membentuk budaya slametan penyambutan haji di Dusun Ngepeh. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan observasi, dokumentasi dan wawancara dengan tujuh informan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa praktik penyambutan haji pada dasarnya adalah sebuah budaya, ritual dari keyakinan muslim Dusun Ngepeh dan telah dilakukan secara turun-temurun dengan nilai-nilai historis di dalamnya. Dalam praktik inilah terjadi suatu pertukaran informasi dan berbagi pengetahuan antara umat muslim dan non muslim sehingga membentuk sebuah kelompok (sharing group). Kelompok ini membentuk sebuah habitus group, yang mana habitus group ini mempengaruhi persepsi, apresiasi dan aksi individu di dalamnya. Refleksi dari pengaruh persepsi, apresiasi dan aksi inilah yang menciptakan suatu kebudayaan bersama, yaitu slametan penyambutan Haji.