The Teachers' Strategies In Teaching Speaking At Ctc Program Of Basic English Course (Bec), Pare, Kediri

Main Author: Indriani, R. Ayu Dwi Vivi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/446/1/R.%20Ayu%20Dwi%20Vivi%20Indriani.pdf
http://repository.ub.ac.id/446/
Daftar Isi:
  • Bahasa Inggris mempunyai peran yang sangat penting bagi para peserta didik untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari di era globalisasi, selain itu juga untuk mengembangkan skill komunikasi mereka. Ironisnya, masih banyak siswa yang tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik, walaupun mereka telah belajar Bahasa Inggris dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Salah satu permasalahan mengapa siswa sulit untuk memahami bahasa Inggris adalah karena strategi mengajar yang kurang menarik di sekolah. Jadi, untuk membuat kegiatan belajar mengajar speaking lebih menarik dan mudah untuk dipahami oleh siswa, guru harus menggunakan beberapa strategi yang efektif. Penelitian ini meneliti tentang strategi guru yang digunakan di lembaga kursus Basic English Course (BEC), Pare, Kediri. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menemukan gambaran dari rangkaian proses pengajaran speaking di program Candidate Training Class (CTC) di BEC, Pare, Kediri. Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Partisipan dari penelitian ini adalah semua siswa kelas dari kelas J di program CTC pada periode akademik Maret-Mei tahun 2017. Ada dua teknik yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya pengamatan dan wawancara dengan guru dan siswa. Penelitian ini menggunakan model Interaktif oleh Miles, Hubberman dan Saldana (2014). Analisis data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga prosedur, yakni; kondensasi data, menampilkan data, dan penarikan kesimpulan atau memverifikasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa guru menerapkan empat metode yang terdiri dari empat belas strategi yang dikemukakan oleh Freeman (2000), yaitu: (1) Metode penerjemahan sesuai dengan tata bahasa (GTM) yang terdiri dari praktek menerjemahkan bacaan atau kalimat, melatih siswa membuat contoh secara deduksi, praktek menghafal (2) Metode secara langsung (DM) yang terdiri dari praktek membaca dengan suara keras, latihan tanya jawab, dan praktek percakapan (3) Metode audio lingual (ALM) yang terdiri dari praktek pengulangan, latihan pengulangan, praktek transformasi, praktek tanya jawab, permainan tata bahasa, kemudian (4) Metode dengan cara diam yang terdiri dari melatih siswa mengoreksi kesalahan teman, melatih siswa mengoreksi kesalahan sendiri bedasarkan isyarat dari guru, dan memberikan umpan balik secara struktur. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar para guru mengajak semua siswa untuk aktif dalam berpartisipasi di kelas supaya membuat siswa lebih banyak