Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Kualitas Air Sungai Di Titik Bambe Tambangan Kabupaten Gresik

Main Author: Winanto, Pratama Dimas
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/4459/
Daftar Isi:
  • Air dapat menjadi bencana bagi manusia, bila keberadaanya tidak memenuhi dari segi kuantitas dan kualitas. Berbagai aktivitas domestik maupun kegiatan industri di hilir Sungai Brantas akan berpengaruh terhadap kualitas perairan sungai dan dapat meningkatkan potensi pencemaran. Salah satu upaya pengelolaan kualitas air yang penting dilakukan adalah pemantauan kualitas air. Dalam pemantauan kualitas air diperlukan banyak bahan, banyak parameter dan peralatan serta tenaga yang sangat terlatih sehingga penerapannya menjadi tidak praktis dan mahal. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu peramalan, simulasi dan pemantauan kualitas air sungai adalah dengan metode JST (Jaringan Syaraf Tiruan). Dalam studi ini JST diaplikasikan untuk memprediksi kualitas air (DO, BOD, COD, pH dan suhu) di titik pantau Bambe Tambangan berdasarkan parameter kualitas air titik pantau Jembatan Jrebeng dan Cangkir Tambangan. Maka dibuat 3 (tiga) skenario prediksi yaitu Skenario I untuk output DO, pH dan suhu Bambe Tambangan. Skenario II dan III untuk output BOD dan COD Bambe Tambangan namun dengan input yang berbeda. Masing-masing skenario akan dicoba dengan berbagai variasi persentase dataset (training-cross validation-testing) dan berbagai epoch. JST dimodelkan dengan bantuan software NeuroSolutions7. Kemudian hasil prediksi JST akan dibandingan dengan data aktualnya, lalu akan dihitung persentase kesalahan relatif (KR). Sehingga akan terlihat bagaimana kehandalan JST dalam memprediksi kualitas air pada Bambe Tambangan. Hasilnya, untuk Skenario I, output DO, pH dan suhu yang dihasilkan JST sangat baik dengan persentase KR < 10%. KR terkecil Skenario I yang dihasilkan JST untuk prediksi DO adalah 5,23%, untuk pH adalah 1,61%, dan untuk suhu adalah 1,46%. Untuk Skenario II dan III, output BOD dan COD yang dihasilkan JST memiliki KR masih > 10%. KR terkecil yang dihasilkan untuk prediksi BOD adalah 15,22% pada Skenario II dan untuk BOD adalah 15,87% juga pada Skenario II. Rata-rata nilai KR terendah didapatkan JST dengan jaringan yang menggunakan persentase dataset 60-20-20 dengan epoch 5000.